Permaisuri Mulia, Guipin membungkuk dan berbisik sesuatu kepada Putri Keenam.
"Lihatlah wajah kaisar ayahmu. Dia marah. Jika kamu berani melanjutkan hal ini, kamu akan menderita. Bersabarlah untuk saat ini." Permaisuri Mulia, Guipin menasihati putrinya.
Putri Keenam akhirnya melihat wajah kaisar ayahnya. Dia menelan ludah.
Putri Keenam berlutut dan segera meminta maaf kepada kaisar.
"Kaisar Ayah, saya kehilangan kesabaran sebelumnya." kata Putri Keenam.
Kaisar tidak mengatakan apa-apa. Sebaliknya, permaisuri yang berkata.
"Karena Putri Keenam sudah mengakui kesalahannya, maka, kamu boleh bangkit." kata permaisuri.
Putri Keenam kembali ke tempat duduknya. Namun, matanya tidak berpindah dari Bai Tingfeng.
Bai Xifeng terkekeh. Tampaknya kakak laki-lakinya akan menghadapi beberapa masalah nanti. Dia penasaran bagaimana Bai Tingfeng akan mengatasi masalah tersebut.
"Fengfeng, saya bosan." kata Liu Longwei.