Bai Xifeng pergi menemui ayahnya. Bai Xiang sedang sibuk mempersiapkan perang yang akan datang namun masih bersedia menyediakan waktu untuk putri tercintanya.
"Ayah." Bai Xifeng tersenyum saat ia menyapa ayahnya.
"Xixi, aku dengar kamu ingin menemuiku." Bai Xiang berkata.
"Hmm... Aku tahu bahwa kamu sibuk mempersiapkan perang. Tapi ada hal yang ingin aku tanyakan." Bai Xifeng berkata.
"Apa itu? Kamu bisa ceritakan padaku." Bai Xiang menunggu kata-kata Bai Xifeng.
"Ayah, bisakah aku bergabung denganmu di perang." Bai Xifeng menatap ayahnya langsung saat dia menyebutkan hal ini.
"Kamu bilang apa?" Bai Xiang yang sedang duduk langsung berdiri saat ia mendengar putrinya ingin bergabung dalam perang juga.
"Aku ingin bergabung dalam perang." Bai Xifeng berkata.
"Xixi, ini bukan permainan." Bai Xiang duduk lagi dan menghela nafas.
"Aku tahu, Ayah." Bai Xifeng berkata.