Bai Xifeng mengambil satu dan membacanya. Isi surat tersebut hanya menanyakan tentang keadaan kakaknya, sebelum menulis tentang hal yang tidak penting. Dia senang mendapat gaun baru.
Surat itu juga menyatakan bahwa ia baik-baik saja dan dekat dengan pamannya, Bai Guowei. Bai Xifeng hampir muntah saat membaca itu.
"Apa-apaan ini!" Bai Xifeng melempar surat itu ke samping.
"Kakak, biar aku katakan satu hal. Aku tidak pernah menulis surat untukmu atau ayah." kata Bai Xifeng.
Bai Tingfeng sudah menduga. Ketika Bai Xifeng mengonfirmasinya, dia menjadi marah. Dia mengira bahwa surat-surat itu dari saudara perempuannya yang tercinta.
"Ceritakan apa yang terjadi." Bai Tingfeng berkata.
Bai Xifeng mulai menceritakan semuanya sejak saat mereka meninggalkannya sendirian dengan Keluarga Bai. Pengabaian dalam pendidikan juga disebutkan.
Dia tidak tahu cara membaca dan menulis sampai baru-baru ini. Perundungan yang dia hadapi, penyalahgunaan, semuanya.