Liu Longwei tersenyum bodoh kepada Bai Xifeng. Meskipun pria ini tampan, dia tidak merasakan perasaan terdesak terhadap pria tampan ini. Mungkin karena dia bodoh.
"Istri, makan ini. Enak lho." Liu Longwei menawarkan makanan kepada Bai Xifeng setelah mencobanya.
Menyaksikan antusiasme Liu Longwei, Bai Xifeng tidak bisa menolak. Dia membuka mulut dan makan makanan yang Liu Longwei suapi dari tangannya. Bibirnya menyentuh jari Liu Longwei
Mata Liu Longwei berkedip ketika jarinya menyentuh sesuatu yang basah dan lembut. Dia segera menarik tangannya dan menunduk. Dia bisa merasakan wajahnya memerah.
Bai Xifeng terkejut. Mengapa dia tiba-tiba bersikap seperti ini? Dia mulai memperhatikan warna merah pada telinga Liu Longwei. Ya, kedua telinganya merah. Dia tersenyum kecil. Kemudian, dia membungkuk dan berbisik ke telinga Liu Longwei.
"Terima kasih. Memang enak." ujar Bai Xifeng.