Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Cinta Membara Sang Kakak

Time_Novel
--
chs / week
--
NOT RATINGS
504
Views
Synopsis
Wanda Blakely meninggal karena terjatuh dari ketinggian 10 meter saat syuting. Jiwanya masuk ke dalam novel yang dibacanya sebagai pemeran pembantu wanita yang punya nama sama dengannya. Di dalam novel ini, Wanda nantinya akan berhadapan dengan protagonis wanita dan berakhir tragis. Satu-satunya cara baginya untuk bertahan hidup adalah meminta perlindungan "kakak" Wanda.
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1 Melintasi Waktu

Wanda Blakely lupa dialognya lagi.

Saat dia menghadapi pemeran pendukung pria kedua dan salah untuk ketiga kalinya, sutradara akhirnya tidak bisa menahan emosinya dan langsung melempar papan klip film yang dipegang di tangannya. Sutradara langsung berteriak, "Istirahat dulu lima menit. nanti adegan protagonis wanita diambil dulu!"

Sekarang sudah bulan Desember. Wanda hanya memakai pakaian yang tipis. Saat sutradara berteriak untuk istirahat, tiba-tiba ada angin dingin bertiup. Wanda langsung memeluk dirinya dengan erat.

Dia menundukkan kepalanya dan tidak berani melihat ekspresi si sutradara yang hitam bagaikan pantat kuali.

Pemeran pendukung pria kedua berjalan ke arahnya, lalu dengan ramah memberikannya sebuah mantel yang tebal. Nada suaranya terdengar prihatin, "Apa kamu tidak istirahat dengan baik?"

Meski Wanda hanyalah seorang artis yang tidak terkenal, tetapi kali ini dia memainkan peran sebagai pemeran pendukung wanita ketiga. Biasanya dia sangat bertanggung jawab atas pekerjaannya dan sangat memahami setiap dialog dari karakter yang diperankannya. Kesalahan sampai tiga kali seperti hari ini biasanya tidak pernah terjadi sebelumnya.

Wanda mengambil mantel dari tangan pria itu dan mengucapkan terima kasih dengan pelan.

Saat Wanda mendengar perkataannya, dia hanya mengedipkan mata dan mengangguk pelan.

Wanda juga tahu kondisinya hari ini kurang baik, tetapi alasannya bukan seperti yang dikatakan pria itu. Dia sendiri bahkan terlalu malu untuk mengatakan alasan sebenarnya.

Tadi malam setelah selesai membaca dialognya, dia tidak bisa tidur karena kebanyakan minum kopi. Dia sama sekali tidak bisa tidur. Jadi, terpaksa hanya bisa membaca novel online untuk menghabiskan waktu.

Kebetulan sekali, dia secara acak menemukan novel yang berjudul "Cinta Membara" di dalam kategori novel romansa. Pemeran pendukung wanita di dalam novel itu punya nama yang sama dengannya. Awalnya, dia hanya berencana melihat selama setengah jam untuk membuat diri sendiri mengantuk dan tidur. Anehnya, Wanda tenggelam ke dalam cerita novel itu setelah membaca beberapa saat. Akhirnya, dia lupa waktu dan bergadang untuk membaca novel itu sampai habis.

Pemeran pendukung wanita di novel itu adalah anak dari keluarga miskin, tetapi karena kesalahan seorang perawat di rumah sakit 18 tahun yang lalu, hidupnya tertukar dengan anak perempuan dari keluarga yang kaya. Sejak itu, dia menjalani kehidupan yang sejak awal bukan miliknya.

Namun, kebenaran suatu hari akan selalu terungkap. 18 tahun kemudian, karena sebuah kecelakaan, kenyataan pemeran pendukung wanita itu bukanlah putri kandung Keluarga Blakely terungkap. Setelah itu, kehidupannya berubah drastis.

Saat mengingat nasib pemeran pendukung wanita di novel, Wanda hanya bisa menghela napas. Meski pemeran pendukung wanita memang sombong, sebenarnya dia tidak jahat. Selain itu, apa yang terjadi saat itu sama sekali bukanlah salahnya.

Sebenarnya, dilihat dari segi mana pun, protagonis wanita dan pemeran pendukung wanita sama-sama tidak bersalah. Kedua anak itu bisa tertukar karena kesalahan pihak rumah sakit, tetapi protagonis wanita malah menyalahkan semuanya pada pemeran pendukung wanita. Dia merasa pemeran pendukung wanita telah merenggut kebahagian selama 18 tahun miliknya. Oleh karena itu, protagonis wanita melakukan pembalasan dendamnya.

Saat melihat nasib terakhir pemeran pendukung wanita, Wanda lalu menutup halaman novel itu.

Wanda tahu itu bukanlah kehidupannya, tetapi mungkin karena nama pemeran pendukung wanita itu memiliki nama yang sama dengannya, hatinya terasa muram setelah membaca habis novel itu. Dia merasa berbuat apa pun sepertinya tidak ada semangat.

Sepanjang malam dan pagi ini, suasana hatinya masih terpengaruh oleh cerita novel itu dan merasa sangat tertekan. Jadi, dia sampai berulang kali melakukan kesalahan saat syuting adegan pagi tadi.

"Setelah selesai syuting hari ini, kamu istirahat lebih awal. Kulihat rona wajahmu sangat buruk," ujar pria itu.

Wanda dan pria itu sebenarnya tidak ada hubungan apa pun. Keduanya mengenal setelah syuting bersama dalam drama serial tv ini. Popularitas pria ini jauh lebih bagus daripada dirinya, tetapi Wanda sama sekali tidak berniat untuk berhubungan lebih dalam dengannya. Setelah mendengar perkataan pria itu, dia hanya mengangguk pelan.

Setelah istirahat lima menit, syuting adegan protagonis wanita dipercepat. Wanda hanya menunggu di samping dengan tenang.

Kali ini, Wanda harus menunggu selama empat jam baru sampai ke gilirannya.

Syuting adegannya adalah tentang pemeran pendukung wanita ketiga lompat dari tebing dan mati untuk cinta. Jadi, adegan ini membutuhkan kawat gantung.

Meskipun saat ini popularitas Wanda masih rendah, beberapa tahun ini dia juga sudah banyak syuting berbagai film. Dia tentu saja pernah menggunakan kawat gantung.

Adegan melompat dari tebing ini butuh persyaratan tinggi bagi para aktor. Gerakan para aktor tidak boleh kaku. Meskipun berada di udara, juga tetap harus menjaga posisi yang baik untuk di syuting. Terutama adegan tragis seperti ini, dari pinggiran mata wajib mengeluarkan beberapa tetes air mata untuk memperlihatkan keindahan adegan tragis ini.

Saat Wanda digantung di udara dengan kawat gantung, dia bahkan tidak perlu mempersiapkan air matanya. Karena angin dingin secara refleks membuat air matanya keluar.

Ujung hidungnya sampai memerah karena tertiup angin.

Kelihatannya memang agak menyedihkan.

Dia mempersiapkan pose tubuh, tetapi entah kenapa ada suara berisik dari bawah.

"Gawat! Kawat gantungnya rusak!" teriak seseorang.

"Cepat! Cepat ambil bantalan udara!" ujar yang lain.

"Cepat telepon ambulans!" Terdengar suara panik lainnya.

Wanda masih belum sadar apa yang terjadi. Detik berikutnya, dia langsung terbanting ke tanah dari ketinggian 10 meter.

...

"Wanda, cepat lihat. Nanti kamu berencana pakai gaun apa?"

Wanda mendengar ada suara celoteh anak gadis dari samping telinganya.

"Aduh, gaun ini bagus sekali, tapi sepertinya terlalu seksi dan tidak cocok denganmu. Lebih baik gaun yang ini saja. Kalau dipakai, kelihatan energik dan agak seksi." Otak Wanda masih agak terasa kacau. Dia kelihatan masih linglung.

Wanda membuka matanya. Setelah beberapa saat, pandangan matanya perlahan-lahan menjadi jelas.

Saat ini, dia sedang duduk di sebuah tempat tidur yang empuk. Tidak jauh darinya, berdiri seorang gadis berwajah hati. Gadis itu sepertinya berumur 17-an. Di wajahnya kelihatan ada beberapa jerawat.

Shena Levine memandang Wanda yang sedang duduk dengan bengong. Dia segera mendorong Wanda, lalu bertanya padanya dengan nada heran, "Kamu kenapa? Jamuan sambutan kakakmu akan dimulai satu jam lagi. Gaun yang mau kamu pakai untuk malam ini juga belum selesai dipilih. Cepatlah."

Kakak?

Wanda adalah anak tunggal di keluarganya, dari mana muncul seorang kakak?

Di tambah lagi gadis kecil di depannya ini. Dia yakin selama 24 tahun hidupnya, dia tidak mengenal gadis ini.

Hal yang paling penting adalah dia ingat dengan jelas kawat gantung yang dipakainya putus dan dia terjatuh dari ketinggian 10 meter. Di saat-saat terakhir hidupnya, dia hanya merasakan sakit yang luar biasa dari sekujur tubuhnya. Selanjutnya, dia sudah kehilangan kesadaran.

Saat membuka mata lagi, dia sudah muncul di sini.

Wanda samar-samar merasa masalah sepertinya sudah berada di luar kendalinya, tetapi dia merasa bertahun-tahun tenggelam di dalam dunia hiburan tidak sia-sia. Dia telah bekerja keras selama bertahun-tahun dan sudah punya pengalaman dalam menghadapi situasi seperti apa pun. Dia diam-diam memilih gaun hitam Red Velvet.

"Yang ini saja." Saat mendengar suara yang keluar dari mulutnya, Wanda langsung terkejut.

Suaranya ini terdengar seperti suara anak remaja.

Ini sama sekali bukan suaranya.

Saat ini juga, kepalanya mendadak terasa agak sakit.

Berbagai macam kenangan yang tercampur aduk berbarengan keluar.

Ada kenangan miliknya sendiri, ada juga kenangan gadis yang punya nama sama dengannya ini.

Semua kenangan itu bercampur menjadi satu dan membuatnya merasa pusing tujuh keliling.

"Ah! Wanda kamu kenapa? Kamu jangan menakutiku!"

Wanda membutuhkan satu menit untuk sepenuhnya memahami situasinya saat ini.

Dia ternyata melintasi waktu dan masuk ke dalam novel! Dia benar-benar masuk ke dalam novel "Cinta Membara" yang dia baca belum lama ini.