Chereads / Cinta Membara Sang Kakak / Chapter 4 - Bab 4 Rencana Untuk Masa Depan

Chapter 4 - Bab 4 Rencana Untuk Masa Depan

Rowan ingat, waktu kecil Wanda sangat takut pada Edison, tetapi sekarang Wanda sudah dewasa dan mereka sudah tidak bertemu selama empat tahun. Jika hubungan persaudaraan mereka bisa semakin dekat, Rowan akan lebih senang.

"Bagus, bagus! Ed, kalau aku tidak di rumah, ingat jaga Wanda," ujar Rowan sambil mengingatkan Edison.

Edison hanya melirik Wanda sesaat, lalu mengangguk dan menjawab, "Baik, Ayah."

Rowan menghela napas lega setelah mendengar jawaban Edison.

Sebenarnya, hal ini juga merupakan kelalaian Rowan. Biasanya dia selalu sibuk dengan pekerjaannya sampai mengabaikan perhatian terhadap putranya. Ditambah lagi istrinya yang meninggal saat usia Edison masih kecil. Edison termasuk tumbuh besar tanpa perhatian dari orang tuanya.

Entah sejak kapan, Edison sudah terbiasa bersikap untuk tidak peduli terhadap segala sesuatu.

Sepertinya, di dunia ini sama sekali tidak ada sesuatu yang bisa menarik perhatiannya.

Saat Rowan menyadari masalah ini, putranya sudah hampir dewasa.

Sifat Edison sudah menjadi seperti itu dan dia sendiri juga tidak punya waktu untuk berkomunikasi dengannya. Setelah itu, putranya melanjutkan studinya di luar negeri. Mereka bahkan sudah beberapa tahun tidak bertemu.

Saat mereka bertemu kembali, Rowan merasa tidak berdaya. Sifat putranya bahkan lebih dingin dibandingkan terakhir kali mereka bertemu.

Bagi Edison, sepertinya di dunia ini tidak ada lagi yang perlu ditakutkan dan juga tidak ada yang perlu dia sukai.

Sebenarnya, Rowan sangat khawatir dengan keadaan Edison yang seperti ini.

Rowan hanya bisa menghela napas, lalu menoleh dan berkata pada Wanda, "Wanda, kakakmu sudah pulang. Kelak kalian berdua harus saling menjaga, saling membantu dan saling mendukung.

Wanda agak terkejut. Di bawah tatapan Rowan, Wanda lalu mengangguk.

Rowan lalu tersenyum dengan puas dan berkata, "Wanda sudah besar, sudah makin pengertian."

Wanda juga ikut tersenyum.

Edison yang di samping mereka hanya menatap mereka dengan matanya yang hitam. Tidak ada emosi apa pun yang muncul di wajahnya. Satu tangannya dimasukkan ke sakunya, postur tubuhnya terlihat santai dan kelihatan tidak memedulikan apa pun yang terjadi di sekitarnya.

Wanda memandang Edison yang seperti itu dan merasa agak khawatir. Dia tidak tahu apakah bisa berharap pada kakaknya yang merupakan tokoh yang hebat di novel ini.

Sebelum Wanda bertemu dengan Edison, awalnya dia memang berencana untuk mengandalkan kakaknya ini.

Mia sangat licik dan punya pesonanya sendiri. Theo yang awalnya suka bermain wanita juga akhirnya bersedia setia demi dirinya. Di akhir cerita, mereka berdua menjadi suami istri dan bersatu melakukan segala hal. Tidak ada yang bisa menghentikan langkah mereka berdua.

Mia adalah orang yang sangat sulit dihadapi. Jika dia memang berencana untuk menghabisi seseorang, orang yang menjadi sasarannya pasti akan hidup menderita.

Rowan sendiri juga merasa bersalah dengan putrinya yang hidup menyedihkan selama 18 tahun. Jadi, saat Mia dibawa pulang ke Keluarga Blakely, dia selalu memenuhi segala permintaannya.

Mia tidak ingin melihat Wanda muncul di depannya. Dia meminta Rowan agar membawanya pulang ke Keluarga Hansley yaitu tempat orang tua kandung Wanda.

Rowan sebenarnya tidak tega dan takut Wanda tidak terbiasa kembali ke tempat orang tuanya yang hidup miskin karena Wanda sendiri sudah hidup dimanjakan sejak kecil. Namun, demi menebus rasa bersalahnya pada Mia, Rowan akhirnya menyetujuinya setelah beberapa kali melakukan pertimbangan.

Tidak ada seorang pun yang bisa menghentikan pesona protagonis wanita. Di dalam novel, satu-satunya yang tidak punya perasaan apa pun pada protagonis wanita hanyalah Edison.

Edison orang yang tidak suka memedulikan apa pun. Mungkin juga karena sifatnya dan Mia terlalu mirip, keduanya punya sifat dominasi yang sama dan tidak suka dibantah. Jadi, mereka berdua sama sekali tidak bisa akur.

Setelah Mia dijemput kembali ke Keluarga Blakely, kedua kakak beradik ini sama sekali tidak berkomunikasi. Selanjutnya, Edison langsung pindah keluar dari Keluarga Blakely. Sejak saat itu, dia sama sekali tidak berhubungan lagi dengan Mia.

Meskipun Edison sama sekali tidak memedulikan Mia, sifat tidak pedulinya ini malah membuat sekelompok pembaca berteriak di kolom komentar dan berkata ingin menikah dengannya. Penulisnya sendiri juga bilang sang kakak memang harus seperti itu. Dia harus tetap keren dan misterius. Protagonis wanita bahkan tidak bisa membuat Edison menunjukkan emosi apa pun di wajaahnya.

Edison adalah orang yang unik dan berbeda dengan tokoh mana pun. Dia bagaikan dewa, hanya bisa dilihat dari kejauhan dan tidak bisa disentuh.

Untuk sesaat, Wanda agak meragukan keputusannya sendiri.

Tidak perlu diragukan, Edison memang sangat hebat dan kuat.

Kehebatannya tidak hanya sebatas latar belakang keluarganya, tetapi lebih pada kemampuaan bawaan lahirnya.

Hanya ada satu kekurangannya. Sifatnya terlalu dingin, baik pada keluarganya sendiri maupun orang lain.

Sebelum bisa mendekatinya, pasti bisa langsung merasakan aura dingin yang menyelimuti sekeliling tubuhnya.

Mia sendiri bahkan tidak mampu membuat Edison peduli padanya. Apalagi Wanda yang merupakan pemeran pembantu wanita dalam novel ini.

Setahun kemudian, statusnya dan Mia akan ditukar kembali. Jika melihat ke sekeliling, Wanda merasa hanya kakaknya ini yang punya kemampuan dan memberikan perlindungan mutlak baginya dari serangan sang protagonis wanita.

Pada akhirnya, yang terpenting adalah andai Edison bersedia untuk melindunginya.

Masa depan masih belum bisa dipastikan. Namun, apa pun yang terjadi, Wanda ingin mencobanya. Dia akan mencoba untuk membangun hubungan baik dengan kakak laki-lakinya yang sedingin es itu. Meskipun dia tidak bisa menjalin hubungan baik dengannya, setidaknya tidak boleh saling bermusuhan.

Jika Wanda tidak bisa mengandalkannya, saat itu dia hanya perlu bertindak sesuai dengan kondisi.

Karena mengandalkan Edison hanyalah salah satu dari jalan keluar yang dimiliki Wanda.

Sebenarnya Wanda masih ada rencana penting yang lain, yaitu masuk ke dalam dunia hiburan.

Wanda sangat menyukai akting. Dia paling suka memahami setiap karakter peran yang dia mainkan dan merasakan kehidupan berbeda dalam drama itu.

Di kehidupan sebelumnya, dia ditemukan oleh penemu bakat dan masuk ke dalam dunia hiburan. Di dunia hiburan yang sekilas penuh dengan gemerlap cahaya itu, membuat banyak orang yang tenggelam di dalamnya. Wanda sangat sadar diri. Oleh karena itu, aktingnya jauh lebih baik dari artis yang agak terkenal. Penampilannya juga tidak kalah dari mereka, tetapi meski sudah terjun beberapa tahun di dalam dunia akting, Wanda tetap tidak terkenal. Semua ini karena dia tidak punya sumber daya yang bagus, sehingga hanya bisa tetap dalam kondisi yang tidak dikenal luas.

Namun, Wanda sama sekali tidak menyesali keputusannya.

Setiap orang pasti ada batas kesabaran masing-masing.

Wanda tetap berpegang teguh pada tekad awalnya untuk menjadi dirinya sendiri.

Di kehidupan yang sekarang, saat ini dia punya latar belakang yang sangat bagus. Dia bisa mengandalkan Rowan, ayahnya.