Chereads / Detective Lee and Mafia Jung / Chapter 10 - Part 8.

Chapter 10 - Part 8.

happy reading.

part ini ada sedikit unsur no bocil ye gess. jadi bocil harap minggir.

Sekarang Taeyong telah sampai di tempat tujuan nya.

Yaitu menuju kafe yang tidak jauh dari kantor nya.

dia sudah janjian dengan temannya bahwa saat jam makan siang, mereka akan pergi ke kafe tersebut dan makan siang bersama.

saat sudah berada di dalam kafe tersebut, Taeyong langsung mencari keberadaan teman-teman nya. saat sedang menengok-nengok, Taeyong melihat tangan Ten yang sedang melambai ke arah nya.

dia langsung menghampi meja tersebut dan duduk di kursi yang tersedia.

"apakah kalian menunggu lama?" tanya Taeyong sedikit sungkan.

"tidak, kami saja baru sampai sekitar 5 menit lalu. Yakan, Win?"

"Iyaa, kami saja baru sampai.. jadi tidak apa-apa" sahut Winwin.

"baiklah kalau begitu, ayo kita pesan" tawar Taeyong dan dibalas anggukan oleh kedua temannya.

"Permisi, kami ingin memesan" ucap Taeyong memanggil seorang pelayanan dengan sedikit kencang.

"ah iya, silahkan sebutkan apa saja yang akan anda pesan nanti saya catat." jawab pelayan.

"kalau aku ingin Chicken steak dan spaghetti bolognese, kalau minuman nya Jus apel" ucap Taeyong memesan.

"kalau aku beef steak dan burger, kalau minuman nya Jus melon saja" - winwin

"aku samakan dengan punya Taeyong saja" ucap ten.

"baiklah, pesanan akan segera dibuat" ucap sang pelayan lalu melenggang pergi.

saat sedang menunggu pesanan, Taeyong melihat dekorasi kafe tersebut dengan seksama dan memuji interior kafe tersebut yang terlihat begitu indah.

saat sedang asik mengamati kafe tersebut, mata Taeyong tak sengaja bertemu dengan sepasang mata yang ternyata sedang menatap nya.

/DEG/

dengan cepat Taeyong langsung mengalihkan pandangannya dan menggerutu kesal.

"haishh! mengapa aku terus bertemu dengan nya!? Ya Tuhan, tolong selamatkan aku dari diaa, aku tidak mau dicium lagi!" gumam Taeyong pelan takut di dengar ke-dua temannya.

Saat sedang berperang dengan pikirannya, pundak Taeyong di tepuk seseorang.

'Sial' gerutu Taeyong tau siapa yang menepuk pundaknya.

"ada apa lagi, Tuan Jung!? " tanya Taeyong tak ramah.

"wow, bahkan kau tau siapa yang menepuk pundak'mu sebelum kau menengok" ucap Jaehyun PD.

"apakah kau sangat tanda tepukan ku? atau bahkan langkah kaki ku?" tanya Jaehyun sedikit menggoda.

"Jangan terlalu percaya diri tuan Jung, tadi aku sempat melihat mu"

"dan itu alasannya aku tau kau yang menepuk pundak ku" lanjut Taeyong.

Tanpa ke-duanya sadari, makanan masing-masing dari mereka telah siap.

Ten dan winwin makan duluan karna diabaikan, mereka sudah sangat lapar.

"baiklah, apapun alasanmu terserah kau saja. tapi kau harus ikut aku, sebentar saja"

"aku tidak mau, nanti kau berbuat aneh-aneh lagi seperti waktu di basement" ucap Taeyong menolak.

ucapan Taeyong membuat ten dan winwin berhenti makan sesaat dan saling tatap satu sama lain.

mereka bergulat dengan pikiran masing-masing namun dengan pertanyaan yang sama, yaitu 'apa yang dimaksud aneh-aneh? apa yang dilakukan keduanya saat basement?' pikiran-pikiran negatif mulai muncul dibenak keduanya.

namun pertanyaan tersebut langsung terjawab dengan ucapan Jaehyun.

"aneh? aku cuma mencium mu, tidak lebih" ucap jaehyun tanpa beban.

ucapan Jaehyun membuat winwin dan ten membelakan matanya dan bertanya-tanya, lagi.

mereka berpikir apakah Taeyong menggunakan pelet atau ilmu sihir lainnya? sampai-sampai seorang Jung Jaehyun yang tak tersentuh luluh dibuat nya.

luluh yang mereka maksud adalah sikap jaehyun yang jauh berbeda ketika dengan orang lain dan saat dengan Taeyong.

Jaehyun terlihat tidak mengeluarkan aura dingin nya, tidak menatap orang dengan tajam, dan tidak kasar, sama sekali.

Jaehyun ketika dengan Taeyong sikapnya akan lebih hangat, menatap Taeyong dengan lembut, bahkan senyum yang jarang ia berikan pada orang lain, saat dengan Taeyong senyum itu terus terukir diwajahnya.

"terserah, intinya aku tetap tidak mau!"

"aku tidak menerima penolakan, sayang" bisik Jaehyun lalu langsung menarik Taeyong keluar kafe.

"Jaehyun! bahkan aku belum menyentuh makanan ku!" ucap Taeyong kesal.

"sudah, nanti kita makan ditempat lain saja"

Taeyong sudah tidak bisa memberontak, dia sadar itu akan sia-sia.. jika di bandingkan tenaganya dengan jaehyun, dia jelas kalah telak.

setelah sampai didalam mobil milik jaehyun, tanpa aba-aba jaehyun langsung menyambar bibir ranum milik Taeyong dengan beringas.

"emphh! ap-emphh.." ucapan Taeyong terpotong kala jaehyun tak memberikan sedikit pun ruang untuknya berbicara.

lenguhan Taeyong keluar disela ciuman, bunyi ciuman mereka terdengar jelas di dalam mobil jaehyun yang untungnya kedap suara.

setelah 15 menit akhirnya tautan tersebut dilepaskan oleh Jaehyun.

"Yakk! apa kau ingin aku mati kehabisan nafas!?"

"dan kenapa kau terus mencium ku!? " tanya Taeyong.

"bahkan kita baru bertemu Baru-baru ini!" ucap Taeyong emosi.

"kau mungkin baru bertemu ku baru-baru ini... namun, aku sudah bertemu dan melihat mu lebih lama dari yang kau bayangkan, Taeyong."

"mungkin kau tak menyadari keberadaan ku, namun aku selalu melihat dan.. mengawasi mu." ucap jaehyun yang membuat Taeyong membeku seketika.

"a-apa maksudmu, Ja-Jaehyun.." ucap Taeyong dengan tubuh yang sedikit gemetar.

"Yeah, kau pasti tau apa maksudku,sayang.." ucap jaehyun sembari mendekat kan wajahnya pada wajah namja manis didepannya.

"tu-tunggu! jangan macam-macam Jaehyun.."

"tidak macam-macam, cuma satu macam saja, sayang.." ucap Jaehyun dengan suara rendah dan deep yang membuat Taeyong merinding.

//dia telah mendominasi sekarang.. dia telah di selimuti oleh naf-// berkata'an Taeyong dalam hati terpotong kala jaehyun langsung menghisap lehernya seperti vampir kelaparan.

bukan hanya itu, bahkan jaehyun sudah menelusuri setiap inci tubuh Taeyong dan mencoba menerobos masuk kedalam baju Taeyong.

Jaehyun sangat terkagum dengan setiap lekuk tubuh Taeyong dan kulit putih tanpa gores sedikitpun.

"lihatlah tubuhmu bahkan tak menolak sentuhan dari ku, kan?"

Taeyong tak lagi dapat menjawab pertanyaan dari jaehyun, Taeyong merasakan seperti sentuhan jaehyun membuatnya seperti tersengat...

Sekarang nafsu juga sudah mendominasi Taeyong, dia tak dapat memberontak lagi. dia akui, dia sangat menerima sentuhan dari mafia Jung tersebut.

"bagaimana? apakah kau mau aku melanjutkan nya?" tanya jaehyun yang sebenarnya tak berguna, mau Taeyong tolak sekalipun dirinya akan tetap memaksa.

mulut Taeyong tak menjawab, namun badannya seperti meminta jaehyun untuk melakukan lebih jauh.

"aku anggap iya"

setelahnya, jaehyun langsung membuka kemeja atas Taeyong dan langsung menjama tubuh Taeyong dan tak lupa membuat tanda kepemilikan di sana.

"akhh, j-jangan di gigit jaehyun! pelan pelan saja-  eunghh.." Taeyong melenguh pelan, tubuhnya membusung kedepan seolah menyuruh Jaehyun untuk melakukan lebih.

/JLEBB/

"AKHHH-" teriak Taeyong saat merasa benda asing masuk kedalam lubangnya.

Yang masuk kedalam lubang Taeyong adalah jari jaehyun, namun jaehyun langsung memasukkan dua jari sekaligus dan dalam keadaan lubang Taeyong yang masih kering.

"Jae -akhh, keluarkan benda itu... hiks- aku mohon... "

Seolah tuli, jaehyun malah langsung menggerakkan jarinya guna melonggarkan lubang Taeyong.

"ini baru jari ku sayang, bagaimana jika adikku yang masuk? apakah kau akan pingsan?"

"h-hiks, lepaskan jaehyun- ahh" Taeyong menangis, namun dia tidak bisa menolak sentuhan dari sang mafia.

/PLOP/

Jaehyun mengeluarkan jarinya dari lubang Taeyong, bukan tanpa alasan.

Jaehyun melepaskan jari'nya karna tau Taeyong ingin organisme, jaehyun ingin Taeyong organisme karna adiknya bukan jari'nya.

"bersiaplah, sayang"

"tu-tunggu, aku mohon berhenti... aku lelah" ucap Taeyong lesuh dengan mata sayu'nya.

seakan tuli, bukannya menjeda sebentar kegiatan tersebut, jaehyun malah...

/JLEB/

"AKHHH- " tubuh Taeyong mengenjang hebat saat jaehyun tanpa aba-aba langsung memasukkan penis nya.

Namun itu belum sepenuhnya masuk, tapi Taeyong sudah merasa badannya terbelah dua.

/JLEB/

Adik jaehyun masuk sepenuhnya, kali ini Taeyong menangis.. sungguh, ia sudah terlalu lelah.

"Hiks- a-aku mohon be-berhenti.. " taeyong menangis meminta berhenti.

Ingatlah, jaehyun jika sudah di selimuti nafsu.. ia akan seperti orang yang tak memiliki telinga.

Tanpa menunggu waktu lama, jaehyun langsung menggerakkan pinggulnya guna mencari kepuasan didalam sana.

"hiks, tol-tolong  lepaskan benda itu jae-ahh" tangis Taeyong tersedu-sedu meminta jaehyun mengeluarkan kepunyaannya.

"akh- tidak sayang, nikmati lah.. ini akan nikmat jika kau tidak memberontak"

benar adanya perkataan jaehyun, perlahan-lahan Taeyong merasakan kenikmatan saat adik jaehyun mengenai titik nikmatnya.

Jaehyun terus menggerakkan pinggulnya tanpa henti dan brutal yang membuat mobil jaehyun yang masih berada di basement bergoyang-goyang tak karuan.

/JLEB/

/JLEB/

/JLEB/

Setelah beberapa tusukan, akhirnya Jaehyun organisme bersamaan dengan Taeyong.

tubuh keduanya bergetar hebat saat organisme, apalagi Taeyong yang sudah menahan organisme nya sejak tadi. Jaehyun melarangnya organisme duluan, kata jaehyun mereka harus organisme bersama.

Setelah organisme selesai, Taeyong langsung tepar tak berdaya di atas kursi mobil.

beda halnya dengan Taeyong, jaehyun langsung memakai bajunya kembali dan duduk dengan benar di kursi pengemudi.

Sebelum meninggalkan basement tersebut, jaehyun melihat keadaan Taeyong yang lemas membuatnya terkekeh kecil.

"ini baru sekali organisme, sayang. tapi kau langsung tepar, bagaimana jika aku melakukannya ber jam-jam?"  ucap jaehyun dan di iringi dengan kekehan kecil.

sebelum kembali pada posisi awal, jaehyun tak lupa mencium bibir ranum Taeyong sekilas lalu tersenyum hangat melihat wajah tenang Taeyong saat tertidur.

"selamat tidur, sayang." ucap jaehyun sebelum menjalankan mobil keluar dari basement.

udahh yaa readersss, segitu duluu ajaa.

byeee readerss, smpe ketemu di chapter berikutnyaa.

ini adegan begituan nya tipis² dulu yaa readersss, nanti selanjutnya pasti lebih wow kok, hehe :)

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

                                 TBC.