Chereads / Kāten no mukō no kage / Chapter 51 - Chapter 50 - Pertarungan Di Lembah

Chapter 51 - Chapter 50 - Pertarungan Di Lembah

Makhluk gelap itu mendekat dengan kecepatan luar biasa, aura kegelapan menyelimuti sekelilingnya. Irian dan timnya bersiap, merasakan ketegangan yang memuncak.

"Siap, Irian?" Kira bertanya, menggenggam tongkat sihirnya dengan erat.

"Ya, kita harus bersatu," Irian menjawab, menegaskan tekadnya. "Kita akan menggunakan Artefak Kekuatan Terlarang untuk melawannya."

"Langkah pertama!" Irian berteriak, mengangkat jimat. Seketika, tanah bergetar di bawah mereka, memicu gemuruh yang menggetarkan udara.

Makhluk itu terhenti sejenak, terkejut oleh kekuatan yang muncul. "Kau tidak tahu apa yang kau hadapi!" suaranya menggelegar, tetapi Irian merasakan bahwa mereka telah mendapatkan sedikit keuntungan.

"Langkah kedua!" Kira meneriakkan perintah, dan cuaca mulai berubah. Awan gelap berkumpul, angin kencang berputar di sekitar mereka. Mereka berusaha menstabilkan cuaca ekstrem itu agar tidak menghancurkan diri mereka sendiri.

Garron menambahkan, "Kita perlu fokus pada makhluk itu. Jangan biarkan dia mendekat!"

Makhluk itu, kini marah, mengeluarkan gelombang energi gelap, tetapi Irian dan timnya tidak mundur. "Langkah ketiga!" Irian memanggil, dan seluruh area menjadi gelap seketika. Mereka merasakan kegelapan menekan, tetapi dengan kekuatan yang bersatu, mereka bisa mengatasi rasa takut itu.

Sinar dari jimat mulai memancar, menciptakan cahaya yang menembus kegelapan. Irian bisa melihat makhluk itu terguncang. "Kita bisa melakukannya!" dia berseru.

Namun, makhluk itu tidak menyerah. Ia melancarkan serangan balik, memancarkan energi gelap yang mengarah ke Irian. "Kau akan menyesal!"

Dengan cepat, Irian mengangkat jimatnya. "Langkah keempat!" dan bumi mulai retak, memunculkan lava yang membara dari dalam. Lava itu mengalir ke arah makhluk itu, membatasi gerakannya.

"Berhenti!" makhluk itu berteriak, berusaha menghindar. Dalam keputusasaan, ia mencoba menyerang kembali, tetapi Garron melompat ke depan. "Langkah kelima!" dia teriak, dan dengan semangat, Irian dan Kira memfokuskan energi mereka.

Mereka merasakan kekuatan luar biasa ketika bumi hancur menjadi debu, menghancurkan lapisan-lapisan kegelapan yang ada. Namun, Irian tahu mereka harus berhati-hati.

"Langkah keenam!" Irian berteriak. Ia merasakan getaran di udara, seolah-olah semuanya terhubung. Mereka memusatkan semua kekuatan untuk menghentikan makhluk itu secara permanen.

Seketika, aura kegelapan makhluk itu mulai memudar. "Tidak! Ini tidak mungkin!" ia teriak, terjebak dalam gelombang energi yang dikeluarkan oleh artefak.

Mereka dapat merasakan kekuatan yang lebih tinggi berusaha mempengaruhi makhluk itu, dan Irian tahu bahwa saatnya untuk langkah terakhir. "Langkah ketujuh!" dia teriakkan dengan segenap kekuatan.

Segala sesuatu menjadi sunyi sejenak. Energi berputar, dan semua dimensi seolah-olah bergetar. Dengan satu langkah itu, seluruh lembah dipenuhi dengan cahaya yang menyilaukan.

Makhluk itu berteriak, tetapi suaranya tenggelam dalam gelombang kehancuran yang melanda. Kekuatan yang tidak terbayangkan menghancurkan keberadaan makhluk itu, dan dalam sekejap, kegelapan itu lenyap.

Ketika cahaya mereda, Irian, Kira, dan Garron terdiam, masih terkejut oleh apa yang baru saja terjadi. "Kita… kita melakukannya," Kira berbisik, matanya lebar.

Irian menatap jimat dengan penuh rasa hormat. "Kekuatan ini luar biasa, tetapi kita harus ingat bahwa itu juga berbahaya."

Garron mengangguk. "Kita harus terus melatihnya, tetapi dengan penuh tanggung jawab."

Mereka saling bertukar pandang, memahami bahwa meskipun mereka telah mengalahkan makhluk itu, tantangan yang lebih besar masih menunggu di depan. Dengan semangat baru, mereka bersiap untuk melanjutkan perjalanan, sadar akan kekuatan yang mereka pegang dan tanggung jawab yang menyertainya.