"Kakak tampan! Monster itu hampir sampai! Tolong biarkan kami pergi!"
"Kami akan terbakar atau diinjak sampai mati! Tolong, tolong, punya hati nurani."
Long Haoran melirik bentuk mereka. Kenangan atas perilaku mencurigakan mereka muncul kembali di pikirannya. Dia mengeluarkan belatinya. "Aku akan membebaskanmu, tapi kalian masing-masing harus berpisah dan berlari ke arah yang berbeda. Aku akan mengambil arah barat." Dengan cara ini, dia akan memiliki waktu untuk melarikan diri.
Permintaan Long Haoran tidaklah berlebihan, dan keempatnya langsung mengangguk, meski masing-masing memiliki pikiran licik.
Saat tali dipotong, Serbi memanggil belatinya dan mencoba menusuk Long Haoran, tetapi yang terakhir sudah siap, dan sebuah penggorengan rusak menghantam wajah Serbi, meninggalkan tanda merah yang jelas di wajah orang lain.
Penggorengan: Hatiku lelah dan sakit.
Long Haoran teralihkan sejenak sebelum dia menggores luka di paha Serbi.
Serbi menggertakkan giginya.
