Lu Jiang memiliki kesan tentang kejadian yang sedang dikenang oleh ayahnya.
Kakak laki-lakinya dan kakak ipar perempuannya menikah setelah mengikuti tradisi tiga surat dan enam etiket. Mas kawin mereka tidak bisa dibandingkan dengan keluarga kaya di kota, tetapi lengkap dengan emas, permata, sutra, dan satin. Mas kawin kakak ipar perempuannya juga cukup besar.
Pernikahan antara kakak laki-lakinya dan kakak ipar perempuannya memang merupakan pertandingan yang seimbang dalam status sosial, sebuah kombinasi bakat dan kecantikan.
Kemegahan pertunangan dan upacara pernikahan mereka masih segar dalam ingatan orang-orang.
Ketika ayah Lu berbicara dengan cara ini, dia benar-benar merasa bahwa Feng Qingxue sedang dirugikan.
Sama seperti anak-anaknya, tetapi upacara pernikahan mereka tidak bisa lebih berbeda.
Lu Jiang tersenyum, "Zaman berbeda, adat istiadat berbeda, kita tidak bisa membuat perbandingan yang setara. Qingxue berpikiran terbuka dan tidak memperdulikan hal-hal ini."