Chapter 38 - Bab 38: Bulan Lima Racun

Hujan telah mengguyur sepanjang hari, berubah menjadi hujan lebat di tengah malam, disertai petir dan guntur yang menakutkan Chunniang sampai dia tidak bisa tidur nyenyak malam itu.

Barulah ketika hujan reda keesokan harinya, ia menghela nafas lega.

Setelah semalam diguyur hujan lebat, sungai Chuanhe sudah penuh hingga nyaris meluap dari tepian sungai.

Jiang Sanlang berdiri di tepi sungai yang deras itu untuk waktu yang lama, hampir yakin akan sesuatu yang berkecamuk dalam pikirannya.

Kelihatannya mimpi putrinya bisa menjadi kenyataan.

Satu malam hujan lebat mampu memenuhi sungai hingga batasnya, bagaimana jika hujan lebat turun lagi malam berikutnya?

dia tidak berani membayangkan bagaimana dia dan keluarganya akan menghadapi banjir yang datang.

Chuanhe sudah biasa meluap, bahkan membanjiri lahan pertanian yang rendah dan sesekali rumah penduduk, tapi cepat surut setiap saat, jadi para penduduk tidak terlalu mempermasalahkannya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS