"Nona Muda, oh! Saya mendadak buta! Saya tidak berniat untuk menipu Anda, tolong redakan kemarahan Anda." Pria tua itu memohon dengan sungguh-sungguh. Cucu-cucunya, yang telah bersembunyi di dekat gang, bergegas ke sisinya untuk melindungi. Mereka tampak rapuh seperti tongkat yang bisa ditiup angin kencang.
Kisha sama sekali tidak terhibur oleh pemandangan anak-anak itu. Meskipun hatinya menjadi dingin karena pengkhianatan, dia tidak bisa menahan rasa belas kasihannya kepada mereka. Baginya, anak-anak adalah jiwa-jiwa tak berdosa yang berjuang untuk bertahan hidup, dan dia tidak pernah bisa memandang mereka dengan cahaya yang sama kerasnya seperti orang-orang yang telah mengkhianatinya.