Setelah mie matang sempurna, Kisha dengan cepat membagi-bagikan porsinya kepada tujuh pria yang sudah tidak sabar menunggu, mulut mereka mengeluarkan air liur karena antisipasi, air liur hampir saja keluar dari bibir mereka.
Saat Kisha menyodorkan mangkuk berisi mie yang masih menguap, para pria dengan gembira menerimanya dengan tangan yang bergetar, kegembiraan mereka terasa nyata seolah-olah mereka menerima hadiah tak ternilai dari seorang raja. Sementara Kisha mengamati gerak-isi ini, dia tidak terlalu memikirkan detil-detil kecil, paham bahwa kelaparan telah memberikan dampaknya kepada mereka. Meskipun mereka lelah dan lapar, menakjubkan bahwa mereka masih memiliki kekuatan untuk berjuang sehebat yang mereka lakukan sebelumnya.
