```
"Aneh, bagaimana kamu tahu aku ada di sini?"
"Hei, sudah lama kita berpisah di gunung bersalju. Kita belum bertemu cukup lama."
"Bagus! Tunggu aku, aku akan segera datang menemui kamu."
Setelah menyelesaikan kalimatnya, Wenyan dengan gembira menutup panggilannya.
Barulah ia menyadari ekspresi tidak senang Shen Jinghe ketika dia menghentikan senyumnya.
"Hehe, maaf, Kedua Kakak, sepertinya aku punya janji. Soal sushi itu, bisakah kamu membaginya dengan asistenmu?"
"Siapa?" Shen Jinghe berkata dengan wajah serius, "Untuk siapa kamu meninggalkanku saat aku tepat di depan matamu?"
"Hehe, itu Jiang Wanwan. Bicara tentang kebetulan, dia juga ada di hotel ini, dan setelah tahu aku ada di sini, dia meminta untuk bertemu."
Shen Jinghe mengerutkan kening, nada bicaranya penuh dengan sarkasme, "Bagaimana dia tahu kamu di sini? Bukankah kamu barusan mengemudi, sibuk menelepon yang keempat dan mengirim pesan kepada yang tertua, dan kamu masih sempat ngobrol dengannya?"