Rose menunggu Mary kembali terlebih dahulu sebelum dia mempersilakan para wanita untuk duduk. Keadaan berjalan lancar karena tampaknya para lady ingin melihat-lihat sekitar. Dari raut wajah mereka, properti ini bukanlah yang mereka harapkan.
Rose membayangkan mengapa mereka mengira akan ada prajurit di mana-mana dengan senjata berserakan di setiap tempat yang mereka lalui. Rose tidak pernah menyaksikan pemandangan seperti itu karena tak satu pun dari Tentara Zayne datang ke sini untuk berlatih.
"Terima kasih," bisik Mary pada Rose. Gaun itu lebih nyaman memberinya kebebasan untuk berjalan tanpa harus menarik-narik gaunnya. "Saya akan mencucinya dan mengembalikannya kepada Anda."
"Tidak perlu. Anda boleh menyimpannya karena Anda merasa nyaman dengan itu dan silakan, ambil juga yang lainnya yang Anda sukai. Zayne membeli terlalu banyak sebagai hadiah pernikahan dan saya juga mendapatkan banyak dari orang lain. Ambil yang Anda suka," tawar Rose karena dia memiliki lebih dari cukup.
