"Oh, Zayne!" Madeline menutup dada, berusaha menenangkan diri setelah terkejut. "Untuk pria setinggi kamu, langkahmu begitu ringan. Rose sedang melihat-lihat taman bunga. Tempat ini dulunya adalah tempat ku temukan kenyamanan."
Zayne berdiri di samping Madeline menonton Rose menjelajahi taman.
Darah dari hari ia mengambil alih kendali sudah dibersihkan sehingga istana kembali tampak indah.
"Saya bilang pada Rose bahwa saya harus segera mendapatkan apa yang dia perlukan. Bisa kamu beri saya waktu berapa lama lagi? Madeline bertanya.
"Kita perlu pergi dalam tiga hari. Orang-orang dari pengadilan saudara laki-laki saya akan menggantikan tempat saya mulai malam ini jadi prajurit saya akan mulai mengumpulkan persediaan untuk perjalanan kita kembali. Saya ingin membiarkan dia di sini bersamamu sedikit lebih lama tapi saya harus membawa prajurit saya kembali kepada keluarga mereka," jawab Zayne.