Sudut Pandang Aimee
Saya duduk di samping jendela, menatap cakrawala, langit yang diwarnai dengan rona merah muda dan oranye saat matahari terbenam. Ruangan ini sunyi, kecuali sesekali suara desah rumah tua yang tengah menetap. Saya memeluk diri sendiri, merasakan gejolak kerinduan yang akrab di dada. James. Saya tak bisa berhenti memikirkannya, tidak peduli seberapa keras saya mencoba.
Sudah berbulan-bulan sejak terakhir kali saya melihatnya, dan setiap hari tanpanya terasa seperti abadi. Saya bertanya-tanya apa yang sedang dia lakukan sekarang, apakah dia baik-baik saja, apakah dia memikirkan saya sebanyak saya memikirkannya. Saya menutup mata, mencoba mengingat suara dari suaranya, sensasi dari pelukannya. Kenangan itu pahit-manis, sebuah pengingat konstan dari apa yang telah saya kehilangan.