Sudut Pandang James
Semua ini dimulai sekitar sebulan yang lalu. Suatu hari, saya sedang berlatih di hutan, menyempurnakan bentuk saya, merasakan kekuatan mentah Diz, serigala saya, mengalir melalui saya. Keesokan harinya, saya merasa seperti bayangan diri saya sendiri. Tubuh saya yang dulu kuat terasa rapuh, gerakan saya lamban, dan suara Diz di pikiran saya menjadi bisikan samar. Sekarang, setiap perintah yang Emily berikan rasanya seperti rantai yang mengencang di leher saya, dan tidak peduli seberapa keras saya berjuang, saya tidak bisa membebaskan diri.
Saya duduk di lapangan hutan, mencoba memanggil Diz. Frustrasi saya tumbuh saat saya terus-menerus memanggilnya, tapi dia tidak merespons.
"Diz, di mana kamu? Saya membutuhkanmu, teman," gumam saya, suara saya bergema di kesunyian hutan. Saya merasakan sentakan ketakutan—Diz tidak pernah mengabaikan saya seperti ini sebelumnya.