[Sudut Pandang Ketiga]
"Apakah ada ancaman, Alpha Damon?" Alpha Natan menggeram sambil meninju mejanya, berdiri dengan kaki yang gemetar penuh amarah.
Damon hanya tersenyum, senyum sadis yang menetes dari wajahnya seperti madu dari sarangnya. Perlahan, ia memiringkan kepalanya ke satu sisi dengan polos, seolah ia adalah bocah lelaki yang mengajukan pertanyaan tak bersalah, sambil tetap mempertahankan senyum yang tak mengandung sedikit pun kehangatan. Malahan, justru sebaliknya. Ada dingin tak terucapkan dari ekspresi itu; satu pandangan sudah cukup untuk membuat siapa pun merinding.
"Jika Anda menganggapnya begitu," Damon menjawab santai tanpa berkedip.
Ia menyilangkan satu kaki di atas kaki yang lain, melenturkan jari-jarinya saat ia saling menggabungkan meraka di atas lututnya. Jika ada yang pasti, ia tampak seperti sedang di rumah sendiri, dengan Alpha Natan yang justru tampak gelisah.