Beberapa pria menerobos masuk ke ruangan, mengapit ibuku seolah-olah dia bunga yang lembut yang memerlukan perlindungan dari badai yang akan datang. Ibuku berdiri, tangannya menabrak meja makan saat beberapa piring dan peralatan makan terhempas ke udara sesaat karena benturan.
"Jelaskan," perintahnya dengan tegas, matanya menggelap saat dia menatap pria yang telah memberikan laporan itu.
"Ini... ini..." Pandangan si pria beralih dari ibuku ke seberang ruangan, menemukan dimana Blaise dan saya sedang duduk. Lalu dia menunjuk kami dengan jari, menggeram dengan segala ancaman di dunia. "Ini alpha dari Fangborne," katanya. "Dia membawa bala bantuan dan menyerang gedung ini."
"Bala bantuan?" gema ibuku dengan cemberut.
Pada saat yang sama, Blaise menatapku, sama bingungnya dengan ibuku.
Dia mengamati ekspresi Blaise, memandangnya seperti elang yang mengawasi mangsanya sebelum kembali ke pemburu yang telah memberikan laporan itu.
