"Harper...tolong mengerti, aku tidak pernah ingin meninggalkanmu! Ini hanya bukan waktu yang tepat untuk menjemputmu!"
"Bukan waktu yang tepat?" Aku mengulang dengan tawa sinis. "Ibu, kamu menghilang bertahun-tahun. Aku kira kamu sudah mati ketika aku berusia empat tahun. Tebak berapa usiaku sekarang? Delapan belas! Kamu pergi selama empat belas tahun sialan itu!" Aku berseru dengan sakit hati yang mendalam.
Empat belas tahun ketidakhadirannya. Ketika aku mengatakannya dengan lantang, baru tersadar betapa banyak waktu yang kuhabiskan tanpanya, percaya bahwa dia telah mati untuk selamanya. Empat belas tahun musim panas dan dingin, semua dihabiskan tanpa ibuku di sisiku.
