Chapter 8 - TOLAK KAISER.

Di Klub Penelitian Ilmu Gaib.

Saat Ini Rias, Akeno dan Anggota bangsawan yang lain nya sedang berhadapan dengan Gadis Berambut putih.

Mereka adalah Budak-budak Sona yang sedang menghalangi pintu.

Gadis Berambut Putih itu nama nya adalah Momo Hanakai siswa sekolah menengah tahun ketiga di Kuoh Gakuen di Kelas 3-C dan salah satu Uskup Sona .

Seorang gadis muda cantik dengan rambut putih dan mata biru kehijauan. Dia kebanyakan memakai seragam sekolah gadis Kuoh Gakuen.

"maaf tapi ini perintah Kaichou Rias."

"Minggir Momo!." Ruas Berkata Dengan Wajah Kesal.

Saat Itu, Dia dan anggota Budak-budak nya ingin pergi ke depan gerbang untuk menunggu Kaiser.

Setelah Kaiser ada, dia ingin mengundang nya ke Anggota klub nya, tetapi saat dia hendak keluar dari klub momo dan budak-budak Sona menghalangi pintu.

Rias sangat kesal karena di dahului oleh Sona, apalagi mengingat suara batin Kaiser, yang sepertinya Sona menggunakan Badan nya untuk menggoda Kaiser.

"Momo, jangan salahkan aku menggunakan kekerasan."

"Rias apa kamu lupa perjanjian demgan Kaichou?."

"Hmhp! Sona tidak bilang menggunakan tinju dilarang kan?." Rias mengangkat tinjunya.

"Rias kamu... sudahlah karena kamu memaksa." Momo pun mengangkat tinju nya seperti Rias.

"Yuuto."

"Ya, buchou." Yuuto melepaskan pedang kayu nya, dan mengangkat tinjunya.

Yuuto Kiba itu lah nama nya, dia adalah ksatria Rias Gremory.

Yuuto adalah seorang pemuda tampan dengan rambut pirang pendek, mata biru (mata abu-abu kebiruan dalam anime), dan tahi lalat di bawah mata kirinya.

Ia mengenakan seragam sekolah anak laki-laki Kuoh Gakuen, yang terdiri dari blazer hitam dengan aksen putih di atas kemeja putih lengan panjang dengan pita hitam di kerah, celana hitam yang serasi, dan sepatu coklat.

"Koneko."

"Ya, Buchou."

Namanya Adalah Koneko Toujou, Dia adalah benteng Rias, dia memiliki tubuh gadis mungil dengan rambut putih mata emas.

Bagian depan rambutnya memiliki dua poni panjang yang melewati bahunya dan beberapa poni longgar yang menggantung di dahinya, sedangkan bagian belakangnya memiliki potongan bob pendek. Dia juga mengenakan jepit rambut berbentuk kucing hitam di kedua sisi rambutnya, salah satunya berisi data tentang pembuatan Super Devil baru secara artifisial.

"Akeno."

"Ya, Buchou." Akeno pun mengangkat tangan nya.

Melihat anggota Budak-budak, Rias Mengangguk puas, dia pun melihat ke depan lagi.

Budak-budak Sona juga sudah bersiap.

"Serang!" Teriak Rias dan menyerang momo dengan tinju nya.

Guru-guru tidak tahu ada perkelahian, di Klub penelitian ilmu Gaib.

....

Di Kantor Osis.

Kaiser melihat ke arah sona, dia melihat sona menatapnya tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

"Sona, aku menang." Kaiser berkata dengan senyuman di wajah tampannya.

Dia pun Bangkit dari sofa dan berjalan ke arah pintu, saat dia hendak membuka pintu dia berbalik ke belakang.

"Aku minta maaf karena menolak mu, tetapi jika kamu membutuhkan bantuan ku panggil saja aku."

Saat dia selesai berbicara, kaiser pun keluar dari kantor osis.

Setelah kamtor osis di tutup sona pun tersadar dari keterkejutan nya, dan melihat sekeliling.

Dia mencari kaiser tetapi tidak ada.

"Apakah kaiser sudah pergi?."

"Sudah, baru tadi pergi."

Dia juga terkejut dengan permainan catur Kaiser, baru pertama kali dia melihat permainan catur seperti itu.

Tsubaki tahu, Raja nya Sona selalu menang dari permainan catur, dia sudah melihatnya berkali-kali di dunia bawah.

Karena Sona tidak ingin di jodohkan, dia pun membuat janji di masa kecilnya.

Siapapun yang bisa mengalahkan nya dari permainan catur Sona akan setuju untuk jadi tunangannya.

Tetapi berkali-kali ada yang menantang nya, mereka pun selalu kalah dari Raja nya, hingga hari ini seorang pemuda misterius bisa mengalahkannya.

Sona dan Tsubaki tidak terlalu mengenali Kaiser, selain Suara batin nya sering terdengar.

Mereka juga mengobrol hanya di sekolah dan sudah seperti itu.

"Jadi aku kalah ya." Sona berkata sambil menyadarkan punggungnya ke Sofa.

Baru pertama kali dia kalah jadi entah kenapa itu sangat menyenangkan.

"Tapi Sona." tidak Seperti biasa dia akan memanggil nya dengan hormat.

Saat mereka berdua dia selalu memanggil nama nya, Tsubaki bukan hanya seorang Ratu sona tetapi dia juga Sahabatnya, jadi jika mereka berduaan dia tidak akan terlalu sopan.

"Ada apa Tsubaki?." Sona menjawab dengan Penasaran.

"Apa kamu ingat dengan janji masa kecil mu?." Tsubaki berkata sambil tersenyum ke arah Sona.

"Masa kecil?." Saat Sona mulai mengingat nya dia membeku.

Benar, Karena Siapapun yang bisa mengalahkan nya dari permainan catur orang itu akan jadi tunangannya.

Sejujurnya dia tidak keberatan jika itu adalah Kaiser, bukan hanya Tampan tetapi dia juga kuat.

Bukam laki-laki saja yang sangat suka melihat perempuan cantik, tetapi perempuan juga sangat suka melihat laki-laki tampan oke?.

"Mari pikiran itu nanti Tsubaki."

"Jangan khawatir Sona aku sudah merekam nya dari tadi." Tsubaki berkata sambil memperlihatkan vidio ke arah Sona.

Saat Sona hendak membuka mulut nya, pintu Osis terbuka, dan Seorang Gadis Cantik Berambut Merah masuk.

Dia adalah Rias, Setelah mengalahkan Budak-budak Sona, Mereka pun berlari ke kantor Osis.

"Ada Apa Rias?."

"Sona, Dasar Licik!." Rias berteriak sambil menunjuk ke arah Sona.

Rias pun duduk di depan Sona sambil melipat tangannya dan kakinya dan dia menatap tajam ke arah Sona.

Walaupun Sona di tatap seperti itu dia tetap tenang.

"Licik? Apa maksudmu Rias?." Sona Berkata.

"Bukan hanya kamu menghalangi pintu Masuk klubku, kamu juga menggunakan tubuh mu untuk menggoda Kaiser untuk bergabung dengan anggota bangsawan mu kan!."

"Aku di tolak." Kata Sona dengan wajah tenang.

Tsubaki memutuskan membuat teh.

Rias yang mendengarkan ini wajahnya kembali tenang, tetapi dia tetap tidak percaya.

"Apa benar?."

"Ya, aku di tolak sebelum memberi nya keuntungan, dia sudah menolak ku."

Tsubaki kembali dengan cangkir berisi teh, dia pun meletakkan teh di depan Rias dan Sona.

"Bahkan setelah memberikan tubuh mu sona?." Rias bertanya dengan penasaran.

"Rias jangan bertanya seperti itu." Bibir sona mengerucut saat Rias bertanya soal tubuh.

Seolah-olah dia adalah pelacur!.

"Apa? Maksudmu Tubuh?."

"Tunggu dulu Rias, bagaimana kamu tau aku sedang mengundang kaiser?, apa mungkin kamu juga bisa mendengarkan suara?." Sona Bertanya dengan wajah bingung.

"Suara? Oh maksudmu Suara hati nya kah?."

"Ya, ternyata bukan hanya aku dan Tsubaki tetapi kamu juga bisa ya." Sekarang Sona mengerti darimana dia mendapatkan informasi ini.

"Akeno juga sona." Rias tidak lupa mengingatkannya.

"Jadi Akeno juga ya." Sona mengangguk mengerti, mungkin para pahlawan wanita bisa mendengarkan suara hati juga.

Sebenernya Rias datang sendiri ke Kantor Osis, saat itu anggota Budak-budak nya menyuruh Rias duluan dan menyerahkan anggota Budak-budak Sona.

Dia pun mengangguk dan berlari ke kantor osis.