Chereads / THE WORLD OF NINE ELEMENTS / Chapter 19 - BAB II.VIII : Blame Yourself

Chapter 19 - BAB II.VIII : Blame Yourself

Blaze pun pulang ke penginapan untuk beristirahat , meski perjalanan pulang sangat jauh dan melelahkan , Blaze pun akhirnya sampai di penginapan nya untuk masuk ke kamar nya untuk beristirahat dengan wajah dan suasana yang tidak baik-baik saja .

" Aku kembali " ucap Blaze memasuki tempat penginapan dengan wajah dan suasana yang tidak baik .

" Yo , kau kembali Blaze " sapa Zai sang pemilik penginapan .

" Kenapa kau terlihat tidak seperti biasanya Blaze " tanya Zai kepada Blaze sambil bersandar gurau .

" Aku tidak apa-apa " jawab Blaze dengan suara yang lesu .

" Oh.. baiklah " sahut Zai kepada Blaze sambil melihat Blaze masuk ke kamar nya dengan tidak lanjut mempertanyakan apa terjadi dengan nya .

Saat menuju kamarnya , Blaze bertemu dengan Gorgon Pvesoveus yang menyapa nya dengan maksud bercanda untuk membuat Blaze marah .

" Yo... Blaze , telah lama kau tidak kembali .

Kau sudah menjadi orang kuat ? Atau menjadi pecundang ? " Tanya Gorgon Pvesoveus dengan maksud bercanda .

" Aku.... Adalah seorang pecundang yang tidak bisa menyelamatkan kelompok petualang ku sendiri " ucap Blaze kepada Gorgon Pvesoveus dengan suara yang lesu memasuki kamar dan membanting pintu dengan keras .

Gorgon Pvesoveus pun tidak menyangka Blaze yang biasanya ceria dan biasanya memberikan suasana yang positif menjadi orang yang sangat berbeda di hari itu dengan menjadi orang yang lesu dan tidak ada semangat , seperti bukan Blaze yang biasanya .

Gorgon Pvesoveus pun berinisiatif untuk mengetuk pintu kamar nya Blaze dengan niat bertanya kepada Blaze , apa yang sedang terjadi dengan dirinya .

" Blaze...! kau tidak apa-apa.. ! , kau tidak apa-apa bukan ?! " Tanya Gorgon Pvesoveus sambil mengetuk pintu kamar nya Blaze .

Dan Blaze pun menyahut .

" Pergilah.... ! Biarkan aku sendiri....! , pergilah ke kamarmu sendiri...! , dan bermalas-malasan lah seperti dirimu yang biasanya..! " Sahut Blaze dengan nada yang lumayan tinggi .

Mendengar hal itu Gorgon Pvesoveus pun menyahut dengan nada kesal .

" Yasudah jika kau tidak apa-apa ! , lagipula aku juga tidak peduli ! " Ucap Gorgon Pvesoveus sambil masuk ke kamar nya dengan membanting pintu kamar dengan kencang .

Waktu pun berpindah keesokan harinya .

Blaze keluar dari penginapan menuju ke pasar dengan maksud untuk jalan-jalan sambil menenangkan diri dari kejadian kemarin .

Tiba-tiba Blaze tertuju kepada seorang kakek tua yang sedang membawa barang yang terlihat sangat berat didalam tasnya dan tidak ada seorang pun yang mau membantu nya .

Melihat hal itu Blaze pun dengan rasa iba pun memutuskan untuk membantu Kakek tersebut .

" Kakek " sapa Blaze kepada kakek itu .

" Iya , ada apa nak " tanya Kakek itu .

" Apakah kakek mau saya bantu ? " Tanya Blaze menawarkan bantuan kepada si Kakek .

" Apakah kau tidak keberatan ? " Tanya si kakek .

" Sama sekali tidak kek " sahut Blaze .

Blaze pun mengangkat tas kakek yang berisi barang-barang si kakek yang ternyata lumayan berat .

Dan si kakek pun bertanya kembali kepada si Blaze .

" Benarkah kau tidak keberatan nak dengan membawa tas yang isinya barang bawaan ku ? " Tanya si kakek sekali lagi .

" Iya tidak apa-apa kek , ngomong-ngomong memangnya Kakek mau kemana ? " Tanya Blaze .

" Kakek mau pulang kerumah , tadi Kakek sedang berdagang dan sekarang kakek mau pulang kerumah kakek " ucap si kakek dengan tersenyum kearah Blaze yang sedang membawa barang bawaan si kakek .

" Memangnya rumah kakek ada dimana ? " Tanya Blaze .

" Rumah kakek tidak jauh , cuma seratus km dari sini " ucap si kakek dengan tersenyum .

Blaze pun terkejut dengan ucapan si kakek , karena dalam pikiran Blaze dengan tubuh si kakek yang tua si kakek masih bisa berjalan dengan normal dan masih bisa berdagang ketempat yang jauh dari tempat tinggal nya yang berjarak seratus km .

" Benarkah ? Seratus km ? Memangnya Kakek kuat ? Apalagi barang bawaan kakek ini lumayan berat apalagi dengan berjalan kaki ? " Tanya Blaze kepada si Kakek .

" Oh... Kalo kakek mah sudah biasa " sahut Kakek .

Dan Blaze pun terlihat kagum dengan si kakek walaupun sudah tua di masih mau berdagang ketempat yang jauh dari tempat tinggal nya .

" Didepan ada perempatan kita belok kiri " ucap si kakek .

" Tapi.... Kan itu hutan kek " sahut Blaze .

" Ya... Memang rumah kakek harus melewati hutan terlebih dahulu " ucap si kakek .

Blaze dan si kakek pun melanjutkan perjalanan hingga tak sadar mereka sekarang berada di bawah sebuah gunung yang sangat besar yang tidak lagi aktif .

Dan Blaze pun bertanya kepada si kakek .

" Kek.. apakah kita masih lama lagi ? " Tanya Blaze kepada si Kakek .

" Tidak juga , kita hanya perlu mendaki gunung ini setelah itu kita akan ketemu dengan sebuah rumah kayu sederhana dan itulah rumah kakek " ucap si kakek .

Dan Blaze pun mengikuti kakek mendaki gunung itu .

" Ngomong-ngomong gunung apa ini kek ? " Tanya Blaze kepada si Kakek memulai topik pembicaraan .

" Oh.. gunung ini , gunung ini bernama gunung Altissimum . Apakah kau mau mendengarkan cerita legenda tentang gunung ini nak ? " Tanya si kakek kepada Blaze .

" Tentu kek " sahut Blaze .

" Dahulu kala ada Dewa awal mula yang menciptakan segala nya yang ada di alam semesta ini dari semesta , tata Surya , bintang , planet , matahari dan yang lainnya .

Sang Dewa awal mula pun menciptakan para Dewa Dewi yang mempunyai tugasnya masing-masing , ada yang menjadi dewa matahari ada yang jadi Dewi bulan dan yang lainnya . Pada suatu hari Dewi bumi mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik akan tetapi dia diculik oleh seorang Dewa yang berasal dari Dewa alam kematian . Melihat anak perempuan nya diculik , sang Dewi bumi pun mengadu kepada sang Dewa awal mula bahwa anak nya diculik oleh Dewa alam kematian . Mendengar hal itu sang dewa awal mula pun memutuskan untuk memanggil sang Dewa alam kematian besok menghadap dirinya dan meminta Dewi bumi untuk hadir juga besok di tempat ini ucap si Dewa awal mula .

Mendengar apa yang dikatakan sang Dewa awal mula sang Dewi bumi pun mengiyakan apa yang dikatakan oleh Dewa awal mula dan akan datang lagi kepada nya di keesokan harinya . " Ucap si kakek .

" Lalu lanjutan nya kek " ucap Blaze .

" Lalu keesokan harinya , sang Dewi bumi pun datang menghadap sang Dewa awal mula . Yang mulia sang Dewa awal mula aku kembali kehadapan mu sesuai yang kau minta , lalu tiba lah sang Dewa alam kematian kehadapan sang Dewa awal mula untuk menghadap . " Aku telah datang kehadapan mu wahai sang Dewa awal mula yang agung " . " Baiklah, langsung ke intinya saja , apakah kau yang menculik anak sang Dewi bumi ? " Tanya Dewa awal mula .

Dengan suara yang gugup sang Dewa alam kematian pun menjawab " iya " . Dengan hal itu sang Dewi bumi pun terlihat marah dan ingin menyerang Dewa alam kematian .

Akan tetapi Dewa awal mula menghentikan nya . " Tunggu Dewi bumi , bersabarlah " ucap Dewa awal mula menenangkan diri sang Dewi bumi yang emosi . " Mari dengarkan penjelasan dari Dewa alam kematian " , " kenapa kau menculik anak sang Dewi bumi ? " Tanya Dewa awal mula .

" Itu... Karena.... Aku mencintainya " ucap sang Dewa alam kematian . Mendengar hal itu sang Dewi bumi pun merasa tidak terima bahwa anaknya ini dicintai oleh Dewa alam kematian . " Aku tidak terima !! " Ucap Dewi bumi , " jika anakku di nikahkan dengan Dewa alam kematian , aku tidak terima " ucap Dewi bumi . Dengan demikian Dewa awal mula pun berinisiatif untuk memanggil sang anak Dewi bumi untuk menanyakan langsung bagaimana pendapat nya . " Kalau begitu , panggil kan sang anak Dewi bumi kehadapan ku " ucap sang Dewa awal mula menyuruh sang Dewa alam kematian membawa sang anak Dewi bumi kehadapan nya . Singkatnya sang anak Dewi pun sudah berada dihadapan sang Dewa awal mula dan sang Dewa awal mula pun melontarkan pertanyaan . " Apakah kau benar anaknya sang Dewi bumi ? " Tanya sang Dewa awal mula . " Iya " sahut sang anak Dewi bumi .

" Apa yang Dewa alam kematian lakukan kepada mu saat kau di culiknya ? " Tanya Dewa awal mula . " Awalnya saat aku berada di taman yang penuh dengan bunga yang indah , aku berniat untuk memetik beberapa bunga yang indah untuk kuberikan kepada ibuku , tiba-tiba aku ditangkap dan dibawa paksa oleh Dewa alam kematian ke istananya yang berada di alam kematian .

" Jadi bagaimana dia memperlakukan dirimu ? " Tanya Dewa awal mula . " Aku diperlakukan dengan sangat baik , layaknya seorang Ratu , aku diberikan pakaian yang sangat cantik yang tidak pernah kulihat sebelumnya dan aku sangat menyukainya " ucap sang anak Dewi bumi . Mendengar hal itu sang Dewa awal mula pun berniat untuk menikah kan mereka berdua akan tetapi sang Dewi bumi mengatakan tidak akan merestui hubungan mereka dengan nada yang keras . Melihat situasi yang seperti itu sang Dewa awal mula pun memberi usulan kepada sang Dewi bumi , membiarkan anaknya menikah dengan Dewa alam kematian dan tidak pernah bersama anaknya lagi atau membuat kesepakatan bersama . Dimana setiap enam bulan sekali sang anak Dewi bumi akan bersama sang Dewa alam kematian dan enam bulan lainnya sang anak Dewi bumi akan bersama Dewi bumi . Dan sang Dewi bumi memilih opsi kedua yang dimana setiap enam bulan sekali sang anak Dewi bumi akan bersama sang Dewa alam kematian sebagai suami nya dan enam bulan lainnya akan bersama sang Dewi bumi sebagai ibunya . Dan kedua belah pihak pun setuju , dan kembali ke tempatnya masing-masing . Karena merasa kurang puas atas hasil tersebut sang Dewi pun melemparkan sebuah gunung yang sekarang kita injak ini " ucap si kakek .

" Jadi.... Gunung yang kita injak ini tercipta karena kekesalan sang Dewi bumi atas kesepakatan nya dengan Dewa awal mula dan Dewa alam kematian ? " Tanya Blaze .

" Iyap " ucap si kakek .

" Nah... , kita sudah sampai dirumah kakek , maafkan kakek jika rumah kakek jelek " ucap si kakek .

" Tidak apa-apa kakek , barang ini ku letakkan dimana ? " Tanya Blaze kepada si Kakek .

" Letakkan saja didepan pintu , terima kasih yah nak " ucap si kakek kepada Blaze .

" Kalo begitu aku akan pulang , sampai jumpa kek " ucap Blaze .

" Tunggu nak ! , ambil ini " ucap si kakek memberikan sebuah gulungan peta .

" Apa ini kakek ? " Tanya Blaze .

" Ini adalah sebuah peta , cuma ini yang bisa Kakek berikan sebagai tanda terima kasih , terima lah nak " ucap si kakek .

" Apakah tidak apa-apa kek ? , kalau begitu aku terima yah , terima kasih kek " ucap Blaze .

" Iya , sama-sama " ucap si kakek .

Dan Blaze pun pergi pulang menuju ke penginapan , dan masuk ke kamar nya dan meletakkan peta yang diberikan oleh si kakek dan langsung masuk ke kamar dan tidur .