Chereads / The Beginning of 7 Monarch who Tremble The World (Remake) / Chapter 1 - Chapter 1: Festival di Benua TAKKAS

The Beginning of 7 Monarch who Tremble The World (Remake)

KJL231212
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1.2k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Chapter 1: Festival di Benua TAKKAS

TAKKAS, sebuah benua yang luas dan penuh dengan keajaiban serta kesaktian, memancarkan keindahan yang megah. Bagaikan dunia fantasi, di sana terdapat kerajaan, bangsawan, monster, dan ksatria. Namun, benua TAKKAS juga memiliki dua sisi: satu sisi yang indah dengan keindahan alamnya, dan sisi lain yang penuh dengan peperangan antar kerajaan, iblis, dan monster.

Legenda berbicara tentang tujuh batu bercahaya yang menjadi tujuh naga misterius, dikenal oleh manusia sebagai "Tujuh Naga Bersaudara." Pada tanggal 14 April di Zaman Kekaisaran Libya, Kaisar Arthur Libya IX mengadakan festival yang diadakan setiap empat tahun sekali, bernama Festival Empat Penjaga Mata Angin.

"Mulai saat ini, saya umumkan bahwa Festival Empat Penjaga Mata Angin telah resmi dimulai," kata Arthur Libya.

Para tamu bersorak, "Hidup Yang Mulia Kaisar! Hidup Yang Mulia Kaisar!"

Festival ini adalah pertandingan persahabatan yang dihadiri oleh bangsawan dari berbagai kelas, baik dari kelas bawah maupun kelas atas, serta keluarga kerajaan. Pertandingan ini melibatkan duel pedang melawan pedang, sihir melawan sihir, dan juga kombinasi keduanya.

"Huh, festival kali ini pasti sangat ramai, bukan begitu, senior?" kata Jack Vaskerill.

"Ya, aku rasa begitu," jawab Olive Tigerhart.

"Lama tak jumpa, Kak Olive. Bagaimana kabarmu?" sapa Bruce Aikyson.

"Lama tak jumpa juga, Bruce. Bagaimana kabar si penyihir cilik itu?" tanya Olive.

"Putriku baik-baik saja, dan bagaimana dengan harimau kecilmu itu?" tanya Bruce.

Olive tertawa, "Tenang saja. Baik mental maupun fisik anak itu setara dengan sepuluh tentara harimau besiku! Hahaha."

Diramalkan bahwa pada festival ketiga, enam anak jenius akan muncul. Dua di antaranya adalah monster yang di masa depan bisa menghancurkan satu kekaisaran hanya dengan kekuatan mereka. Enam anak tersebut adalah Tosca Tigerhart dari keluarga Tigerhart, Stern Aufleuchten dari keluarga Aufleuchten, Hudson Hornet dan Claire Edison dari bangsawan kelas dua, Daisy Lamnan dari keluarga kerajaan Lamnan, dan Alisha Libya dari kekaisaran Libya.

Pada suatu hari, Kaisar Arthur Libya mengumumkan pembukaan kamp latihan ksatria dan kamp latihan sihir.

Di Kamp Pelatihan Ksatria

"Hey, Stern, kenapa kau memilih kamp ksatria?" tanya Hudson Hornet penasaran.

"Huh, pertanyaan konyol macam apa itu? Sudah jelas kalau laki-laki itu jantan, dan cuma laki-laki yang harus mengikuti kamp ksatria," jawab Stern Aufleuchten santai.

Dari belakang, Alisha Libya mendengar percakapan mereka dan merasa kesal. "Hooh, begitu ya? Aku baru tahu."

Hudson Hornet panik, "Alamak, Tuan Putri!"

"Diam dulu, shussh. Lihat orang itu berlatih," kata Alisha.

"Kenapa? Bukankah itu kakakmu, Tuan Putri?" tanya Hudson.

Dari kejauhan, kakak Alisha, Corin Libya, sedang berlatih dengan seorang anak laki-laki yang lebih muda sekitar sebelas tahun.

"Teknik Rahasia ke-7 Libya: Roda Petir Api," seru Corin.

"Tebasan Lompatan Harimau," Tosca mengayunkan pedangnya dengan fokus tinggi.

Teknik Pedang Harimau memiliki tiga belas bentuk, dan bentuk pertama adalah Tebasan Lompatan Harimau yang menggunakan kelincahan dan fokus tinggi.

"Teknik Kedua Pedang Harimau, Langkah Petir Terkaman Harimau," seru Tosca lagi.

"Sepertinya aku kalah lagi. Aku menyerah," kata Corin, lalu pergi meninggalkan tempat itu.

"Hey, Stern, kenapa kau tidak mencoba berduel dengannya setelah kakakku?" tantang Alisha.

"Baiklah, Tuan Putri, tapi apa hadiahnya jika aku menang?" tanya Stern penuh percaya diri.

"Kau sangat percaya diri, ya, Stern. Baiklah, aku akan memberikanmu satu senjata terbaik dari leluhurku, The Great Mother Maria," jawab Alisha.

Stern segera pergi ke arah Tosca dan menantangnya dengan pedang kayu. Mereka mulai duel dengan penuh semangat.

"Aku mulai," seru Stern.

Tosca menangkis serangan Stern dengan teknik ketiga Pedang Harimau: Kesunyian Predator Puncak. Tosca menghilang dari hadapan Stern, membuatnya kebingungan.

"Stern, di belakangmu!" teriak Hudson.

Tosca mengayunkan pedang kayu dari atas, tapi Stern berhasil menangkisnya. Mereka terus bertarung hingga kedua pedang kayu itu patah secara bersamaan.

"Menarik. Aku mendapat lawan yang seimbang," kata Tosca sambil menatap langit.

"Aku Stern Aufleuchten dari keluarga Aufleuchten. Sebutkan namamu!" kata Stern dengan tegas.

Tosca hanya tersenyum tipis dan berkata, "Namaku Tosca," lalu pergi kembali ke tendanya.

"Hey, lihat dia kembali ke tendanya," kata Alisha santai.

"Kenapa dia pergi ke kamp Tiger Peak?" tanya Hudson kaget.

"Sabar dulu, mari kita cari tahu lebih dekat," bisik Alisha.

Tiba-tiba, Rendi Vaskrill muncul, "Siapa kalian semua?"