Setelah menyelesaikan tagihannya, Rafael meminta diri dan pergi tanpa menunggu siapa pun. Namun, sebelum melangkah keluar, dia tak bisa menahan diri untuk melirik wajah Hera sekali lagi. Tak peduli berapa lama dia memandang, kecantikannya tetap memukau, sepertinya ditakdirkan untuk meninggalkan kesan yang berkesan dalam hati dan pikiran orang-orang. Sungguh, wajah yang cocok untuk layar perak.
Hal ini hanya memicu api kompetitif dalam dirinya, mendorongnya untuk mengamankan Hera untuk perusahaannya dan memastikan adiknya berhenti membuat masalah. Dia melihat potensi Hera sebagai aset yang berharga, sebuah investasi yang menguntungkan yang tidak boleh dia lewatkan ke pesaing.
Saat Rafael meninggalkan ruangan, Hera dan Athena saling bertukar pandang yang penuh kegembiraan sebelum akhirnya terbahak-bahak.
"Babe, apakah kamu melihat wajahnya?" Athena berhasil berkata di antara tawa kecilnya.