"Apa yang Anda lakukan di sini, Raja Marino?" Elliana sengaja menggunakan panggilan barunya.
Ia tidak perlu berbalik untuk tahu bahwa memang dia yang datang, dan pandangannya bergeser ke Nathaniel, yang tersenyum sedih.
Tentu saja, dia sedih. Untuk melindungi satu-satunya orang yang berarti segalanya baginya, ia harus pergi ke pria lain dan meminta bantuan ini.
"Bagaimana kabarmu, putri?" bisik Sebastian dengan suara rendah yang penuh dengan emosi yang ia rasakan saat itu.
Kebahagiaan karena akhirnya melihatnya? Frustrasi karena tidak bisa menyentuhnya? Lega karena dia aman? Tidak nyaman karena harus berbicara dengan formal?
"Itu bukan jawaban untuk pertanyaanku," bisik Elliana, tidak mau menyerah pada hatinya yang sudah ingin memeluknya dan melebur dalam pelukannya.
"Bisakah kita sejenak berdua?" Sebastian bertanya, dan Nathaniel menghela napas sebelum mengangguk.
Elliana menatap temannya yang juga saudara tirinya dengan tidak percaya.