"Azura?" Elliana berbisik, mengingat wanita yang telah menolongnya tiga kali dan telah memegang pipinya, mengatakan bahwa ia akan selalu mendukungnya.
Nathaniel pernah memberitahunya bahwa Azura tidak memiliki niat baik padanya dan bahwa ia sebaiknya menjauhi penyihir itu jika memungkinkan, tetapi entah mengapa, setiap kali ia melihat penyihir itu, ia merasakan tarikan aneh yang sulit dijelaskan.
Azura berpaling ke gadis itu, matanya lembut sedikit.
"Oh, kau juga di sini. Bagaimana kabarmu -?"
"Mengapa kau melakukan itu padaku?" Elliana bertanya, memotong kalimat Azura.
Azura, yang tengah marah karena tidak bisa menemukan Arizona setelah mencoba begitu lama, melihat gadis itu dengan ekspresi netral sekarang, marahnya yang sebelumnya mereda, berubah menjadi acuh tak acuh yang tenang.
Ia mengalihkan pandangannya ke Nathaniel, yang memalingkan wajah, tanda yang jelas bahwa Elliana tahu ia berbahaya bagi dirinya dan oleh karena itu, tidak ada gunanya menyembunyikan apapun lagi.
