Sayangnya bagi Rosalind, Putri tersebut jauh lebih cepat daripadanya.
Putri Isabel menemukan dimana Duke dan Ular sedang bertarung dan tidak ragu untuk bergabung dengan adegan kacau yang sudah berlangsung.
Pohon-pohon berserakan disekitar, retakan dangkal dapat dilihat di tanah dan sebuah batu besar terlihat di dekatnya. Rosalind menahan dirinya untuk tidak berpikir tentang asal-usul batu itu, mengetahui tempat ini terkenal dengan lumpurnya dan bukan batu-batunya.
Sebaliknya, dia fokus pada Putri tersebut.
Rosalind menggertakkan giginya. Dia membeku beberapa detik saat melihat bahwa ular itu sebenarnya lebih besar daripada yang dia perkirakan sebelumnya. Kemudian dia melihat pedang Putri tersebut, yang permata-permatanya semakin bercahaya saat dia mengeluarkannya dari sarungnya.
Sekali lagi, Rosalind mengumpat dalam hati.