"Tempat ini... agak menyeramkan," kata Rosalind. Dia tidak percaya pada hantu tapi nuansa merah yang dipancarkan oleh lentera membuatnya memikirkan sesuatu yang lain. Itu membuatnya menggigil, mengirimkan rasa dingin ke tulang belakangnya.
Dia hanya tertawa sebagai respons.
"Apakah Anda tidak suka makanannya?"
"Oh... Angsa, kan?" dia melihat makanan di piringnya. Aroma yang berasal dari saus membuatnya tersenyum. "Ini pertama kalinya saya makan sesuatu yang mewah seperti ini." Angsa sebenarnya bukan makanan mewah, namun, angsa iblis adalah sesuatu yang sangat langka.
Sebelumnya, dia diberitahu bahwa restoran ini menyajikan daging iblis yang mereka besarkan sendiri. Rupanya, ini adalah delicacy— sesuatu yang tidak pernah dia cicipi bahkan di kehidupan sebelumnya.
Dia meraih dan mulai memotong daging di piringnya.
