"Sialan," desis Timothy.
"Kamu harus terus menekan sebelum kehilangan lebih banyak darah," Alfred menasehatinya.
"A-Aku tahu tapi ini sakit sekali," ujar Timothy dengan mata berkaca-kaca. Dia tahu dia tidak akan bertahan lama dengan luka di lahinya. "Kamu harus pergi dan cari bantuan untuk dirimu sendiri. Kamu juga terluka," katanya sambil melihat lengan Alfred yang terkulai.
Mereka disergap saat hendak meninggalkan kota oleh sekelompok kecil pria. Alfred sudah memperingatkannya untuk bersiap menghadapi bahaya dalam perjalanan kembali jadi dia selalu menyimpan senjata di sisinya. Seberapapun mereka bersiap, mereka tetap kalah jumlah.
Alfred keluar dari kereta dengan sebuah pisau yang dibelinya dari suatu tempat dan membantu Timothy bertarung.
"Kamu lumayan hebat untuk usiamu," puji Timothy pada Alfred. Alfred menggunakan senjata lebih kecil tapi dia cerdas dalam menyerang dan berhasil merampas pedang untuk digunakan melawan musuh mereka.