Samantha berkedip secara intuitif dan ingin melihat lebih jelas, tetapi ketika dia menoleh lagi, punggung Timothy tegak dan langkahnya cepat serta stabil. Ayunan tubuhnya tadi hanyalah ilusinya sendiri.
Tidak mengherankan. Seorang pria yang sombong seperti Timothy tentu tidak akan menunjukkan kelemahan seperti itu. Ekspresi wajahnya tetap tidak berubah, sama seperti ketika pria bertopeng yang menculiknya menodongkan pistol ke wajahnya.
Namun, Samantha masih merasa bingung ketika dia pergi begitu saja.
Dia sebelumnya jelas merasakan aura pembunuh Timothy...
Saat pikirannya tengah kacau dengan berbagai pikiran, suara lembut Alan terdengar di telinganya dan dia bertanya, "Apakah kamu mengenal pria itu, Sammy?"
Kesadaran Samantha langsung kembali dan dia berbalik untuk menatap Alan. Mulutnya tanpa sadar terbuka dan dia hendak menjawab dengan tiga kata, "Dia suami saya".