```
Ronald ingin menangis tapi air mata tak kunjung tiba. Dalam hatinya, ia menghabiskan beberapa detik meratapi telepon seluler barunya yang baru saja rusak.
Ia tak pernah menduga bahwa segalanya akan semakin buruk setelah meminta Timothy untuk menelepon Samantha dan mengetahui apa yang sedang terjadi.
Fakta bahwa nomor Timothy telah diblokir merupakan pukulan pertama; pukulan kedua adalah ketika Samantha berbohong.
Ia menatap pintu hotel lagi, hanya untuk melihat bahwa pria itu telah menghentikan taksi. Setelah membantu Samantha masuk ke dalam mobil, keduanya pun dibawa pergi.
Pukulan ketiga itu adalah kejam dan Ronald menyatakan bahwa situasi tersebut sudah tidak bisa diperbaiki lagi...
Mobil dipenuhi dengan aura yang sangat berbahaya dan keringat dingin mulai bermunculan di tulang punggungnya. Ia bernapas sehalus mungkin dan berharap dia bisa menjadi transparan saat itu juga.