Simon tersenyum dengan kemenangan. "Tidak terlambat bagimu untuk bangun dan melihat kebenaran, Sammy. Kamu adalah anakku, dan sebagai seorang ayah, tentu saja aku tidak akan mengabaikan anak-anakku dan membiarkan mereka mengurus diri sendiri!"
"Terima kasih karena sudah bersedia memberi saya kesempatan lain, Ayah." Samantha terdengar sangat bersyukur.
Simon sangat gembira. Dia telah menderita tak terhitung kali sejak Samantha kembali, dan peristiwa terbaru membuatnya terbaring di tempat tidur selama tiga hari penuh. Akhirnya, dia bisa mendapatkan kembali harkatnya sekali lagi!
Dia ingin dia tahu bahwa dia adalah ayahnya dan dia yang harus menentukan bagaimana hidupnya berjalan!
Lalu, ia berkata dengan nada yang tegas, "Karena kamu akhirnya sadar, kita harus menyelesaikan masalah ini secepatnya. Konferensi pers akan diadakan besok!"
Samantha secara alami tidak keberatan. "Baiklah. Silakan atur, Ayah."
Simon menutup telepon dengan gembira.