Marcy terbangun dari tidurnya dan mengambil napas dalam yang memenuhi paru-parunya dengan aroma semerbak semanggi. Itu adalah aroma yang datang dengan kerinduan, dan pada saat yang sama, itu membuat perutnya terasa kusut.
Apakah dia bermimpi tentang George? Sepertinya begitu. Dan mimpinya begitu nyata sehingga percikan ikatan mereka berdansa di kulitnya karena dalam mimpinya dia sedang memeluknya.
Tunggu! Bagaimana bisa itu menjadi mimpi jika dia bisa mendengar dengkurannya yang ringan?
Marcy membuka matanya dan menyadari bahwa dia berada di dalam kamar hotel. Itu adalah kamar yang seharusnya dia bagi dengan Nora, namun George berada di tempat tidur bersamanya.
Dan bukan hanya itu, dia berbaring telentang, kepala Marcy ada di bahunya, dan lengannya memeluknya. Posisi mereka cukup intim meskipun mereka masih berpakaian. Apa-apaan ini?
Marcy mengangkat kepalanya untuk memastikan bahwa dia sedang tidur.
