Sudah larut sore ketika ketukan di pintu menyita perhatian Marcy.
"Sudah kukatakan aku tidak lapar", gerutu Marcy saat pintu terbuka berderit. Kenapa mereka tidak bisa meninggalkannya sendirian?
"Saya tidak ke sini untuk menawarkan makanan.", Nora berkata sambil melenggak-lenggok masuk ke kamar Marcy.
Marcy mengerutkan kening sambil berusaha menahan rasa mual yang naik ke kerongkongannya. Nora dan ayahnya! Menjijikkan!
"Kenapa kamu di sini?", Marcy menyentak, tidak bisa menyembunyikan iritasinya.
"Alfa Edward ingin bertemu denganmu di studinya. Sekarang.", Nora berkata dengan tenang, seolah dia tidak memperhatikan permusuhan Marcy. "Dan sebelum kamu bertanya, dia sudah mencoba menghubungi kamu melalui ikatan pikiran, tapi kamu tidak merespons jadi saya datang."
Marcy mencibir. "Kamu sekarang apa? Sekretarisnya?"
"Saya hanya mencoba untuk berguna."