Jasmine tidak punya ayahnya untuk melindunginya, jadi dia terus menangis, sementara Jia Li meminta seorang pelayan untuk menyiapkan perlengkapan mandinya.
Saat si bungsu menangis terlalu keras, Jia Li mengangkatnya ke dalam pelukannya. Jasmine berpikir bahwa akhirnya, ibunya akan setuju untuk memberinya susu langsung, tapi ternyata dia hanya akan menggendongnya.
Jasmine mendengus saat menarik kemeja ibunya sebelum menatap ke atas. Si bungsu terlihat benar-benar menyedihkan.
"Kenapa kamu terus melakukan ini padaku sepanjang waktu? Kamu baru saja selesai makan makanan orang dewasa, jadi kenapa kamu ingin minum susu sekarang, apakah kamu ingin makan terlalu banyak?" Jia Li bertanya dengan tatapan kesal pada si bungsu yang masih menarik kemejanya.
Jasmine mencibirkan bibirnya dan menatap ibunya dengan tatapan memelas. Dia terlihat seperti akan mulai menangis lagi.
"Māmā," panggil Jasmine dengan nada yang bergetar dan penuh air mata sambil mencondongkan kepalanya di bahu ibunya.
