Beberapa menit setelah Pelayan Lu mengirimkan pesan kepada Nyonya Tua Bai, Fu Lei tiba.
"Ada urusan apa?" Kakek Fu bertanya setelah memberi isyarat agar dia duduk.
"Ayah, saya datang untuk urusan lain. Menurut saya Fu Hua harus tahu apa yang sedang terjadi. Bukankah dia akan marah jika dia tahu bahwa Ayah telah memutuskan untuknya?" Fu Lei bertanya dengan dahi mengerut.
Dia sangat mengenal putranya dan temperamennya memang luar biasa. Fu Lei merasa bahwa Fu Hua seharusnya yang membuat keputusan atas masalah ini karena FJ adalah miliknya.
"Masalah ini juga menyangkut saya. Keluarga Bai melanggar peringatan yang saya berikan kepada mereka, jadi saya harus ikut campur. Omong-omong, saya bukan sedang memutuskan untuk Fu Hua, saya hanya memberikan hukuman dari pihak saya." Kakek Fu menjawab.
"Ayah, apa maksud Ayah?" Fu Lei bertanya dengan dahi mengerut karena dia tidak mengerti maksud orang tua itu.