```
~~
Artem
~~
"Artem?" suara Star baru saja memecah kesunyian panas yang telah mengitari kami. Jantungku berdegup kencang dan napasku terengah keluar masuk paru-paru.
"Star?" Aku merasakan kebutuhan, hasrat yang telah terbangun di tubuhku. Aku menginginkannya, tapi aku tak akan mengulangi kesalahan itu lagi.
"Artem, aku-?" Aku tidak tahu apa yang akan dikatakan Star, karena sebelum dia menyelesaikan pertanyaannya perutnya berbunyi keras. Saat itu terlintas di pikiranku bahwa Star belum makan sebelum dia meninggalkan rumah kemarin pagi. Dan tak mungkin pengecut itu memberi makan padanya selagi dia bersamanya. Dia pasti sangat lapar.
Apa yang sedang kupikirkan? Aku seharusnya membiarkannya menciumku dengan polos lalu pamit pergi. Aku tidak seharusnya terlalu bersemangat. Aku harus menahan diri untuk saat ini. Aku perlu menunggu sampai dia siap. Jika tidak, Chay dan Dokter mungkin akan membunuhku.