Anastasia membelitkan jemarinya di rambut hitam gagaknya ketika ia mengusap-usap bibirnya dengan taringnya. Dia mendesah di mulutnya ketika gelombang panas yang familiar menyergap tubuhnya, membuat panas dan kelembapan melilit-lilit di antara pahanya. Oh, tidak mungkin dia bisa berhenti mencintai pria ini, berhenti menginginkannya. Dia mengusap tanda di bahunya dan dia merengek. Tiba-tiba dia menurunkan dia dari pangkuannya dan membuatnya duduk di bangku seberang seolah-olah dia ringan seperti bulu. Kereta itu sedikit bergoyang-goyang.
Nafasnya menjadi dangkal ketika dadanya naik turun dengan cepat. "Ke— kereta bergoyang?" katanya dengan wajah merah muda.
"Jadi?" dia bertanya saat dia membuka kakinya dan memasukkan jarinya di antara. "Sial!" Dia sangat basah sehingga cairannya mengalir keluar.
"Mereka semua akan tahu apa yang kita lakukan di dalam!" katanya lewat nafasnya yang dangkal.