Ileus melanjutkan, "Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kamu bertahan semua tahun itu mengalami penyiksaan saat aku tidak bisa selama satu bulan," katanya dengan suara rendah. Dia mencium keningnya. "Jika ada satu hal yang kurasakan untukmu, itu adalah kekaguman. Dan kamu selalu bisa mengaku padaku. Jangan merasa terkekang, oke?"
"Oke." Tubuhnya meleleh menghimpitnya. "Suatu hari aku ingin membunuh Maple."
Dia terkekeh. "Aku juga ingin itu!"
Walaupun dia terkekeh, dia tahu bahwa dia bermaksud untuk membalas apa yang telah dilakukan Maple kepadanya. Tapi ada sesuatu lagi yang dia rasa hilang. Mengapa Maple sangat tertarik untuk meruntuhkannya? Hanya karena dia menginginkannya atau ada sesuatu yang lain dalam seluruh cerita ini?
"Apakah kamu nyaman?" pertanyaannya membuyarkan lamunannya.
Tanah begitu lembab sehingga dinginnya menyerap melalui bulu-bulu binatang. Meski dia berada dekat dengannya, giginya mulai bergetar.
"Apakah kamu ingin naik ke atasku?" dia bertanya.
