Dia menyandarkan dagunya di kepala Anastasia dan memeluknya dengan erat. "Lihat bagaimana kamu bersandar di dadaku."
Anastasia mencoba duduk tegak segera, tetapi cengkeraman kuatnya mengelilingi tubuhnya mencegahnya melakukannya.
"Berhenti berpura-pura, Anastasia," dia berbisik di telinganya lalu kembali menyandarkan dagunya di kepala Anastasia.
Kulitnya menjadi panas seperti ribuan matahari. Pria ini sangat berani. "Kamu tidak tahu malu!" gumamnya.
"Memang begitu."
Mereka bergerak ke dataran Sgiath Biò. Dataran itu dipenuhi banyak pohon pinus, pohon cemara, dan pohon aspen. Kelompok itu mengambil jalur memutar mengelilingi bukit yang terletak di tepi lembah, memaksa mereka untuk berjalan satu baris. Angin sepoi-sepoi berhembus menghadang mereka tetapi karena cuacanya cerah, itu masih terasa dapat ditahan.
