Tak lama sampai jari-jari si pencabut nyawa yang terlihat terbakar itu hancur dan mengelupas seperti abu dari kulitnya hingga perlahan-lahan membuka tulangnya. Pemandangan itu mengejutkan bagi manusia tetapi tidak bagi Ian dan Maroon yang tampaknya sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu. Di bawah mata hijau si pencabut nyawa, kulit mereka telah berubah bersisik untuk setengah bagian wajahnya yang memiliki tekstur yang sama. Ketika dia mencoba menarik sabitnya, matanya terbelalak hanya untuk perlahan menyadari dia tidak bisa menggunakan sabit kematian! Wajahnya berubah menunjukkan ketakutan dengan keadaannya yang berbahaya. Malam itu telah menjadi dingin bagi si pencabut nyawa yang berada dalam cengkeraman Ian.