Bisikan mendesak dari Ian membuat tulang punggungnya merinding. Dia baru saja bicara namun dia berhasil membuat sesuatu di dalam dirinya mengejang. Ian tidak lain adalah inkubus yang menggoda, apapun yang dilakukannya, bahkan saat dia berkedip pun terlihat seksi yang tidak bisa ditolak siapapun. Elise yang mencintainya, merasa lebih terpesona oleh sisi ini darinya. Tidak ada yang akan terjadi jika dia tidak mencoba atau mengambil langkah bayi pertama, pikir Elise.
Pelan-pelan, dia mengubah posisi kakinya ke lantai kayu dari kereta. Dengan menekan kakinya bersama-sama, dia duduk di lututnya sementara bahunya menetap dekat antara kakinya. Dia menutup matanya, merasakan detak jantungnya hampir meledak saat dia membayangkan apa yang akan dia lakukan.
