Oliver tahu ada sesuatu yang lebih dari sekedar penampilan Ian. Dia dikenal sebagai orang gila dengan wajah memikat, tapi tak seorang pun tahu rahasia yang Tuanku itu sembunyikan. Dia bukan manusia, dan Oliver bertanya-tanya mengapa dia ada di sini.
"Saya merasa terhormat bahwa Anda merindukan saya, tuanku."
"Oh itu bukan yang saya maksud," Ian menyela, "Tolong jangan salah paham, saya bilang saya merindukan Anda, bahwa jalur kita tak bertemu sampai sekarang. Saya tidak tahu Anda akan berada di sini. Saya lihat Anda pergi ke kereta saya."
Oliver mengerutkan kening, kereta itu empat rumah dari sini, lalu bagaimana Ian bisa melihat dia berbicara dengan Elise? "Apakah Anda melihat, tuanku?"