Abi tidak bisa mempercayai matanya. Meskipun dia tahu dia akan bertemu Zeres lagi sebentar lagi, kehadirannya tetap membuatnya terkejut.
Zeres masih sama seperti pemuda berambut perak dalam kenangan dirinya yang dahulu. Gaya berpakaiannya yang kuno, rambut perak panjangnya, dan wajahnya yang bagaikan bidadari tetap sama persis, kecuali matanya yang kini berwarna emas.
"Zeres," dia menyebut namanya. Abigail telah melihat bagaimana Zeres peduli dan mencintai dirinya di masa lalu. Dia menyaksikan bagaimana dia mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Alex dan bagaimana dia tetap berada di sisi dirinya sampai napas terakhirnya. Dia juga mendengar kata-kata terakhirnya, memohon padanya untuk tidak pernah memaafkannya, dan itu membuat hatinya sakit untuknya. Dia selalu menjadi teman yang tidak mementingkan diri sendiri dan mencintai dirinya di masa lalu tanpa syarat.
