Saya membuka mata perlahan, enggan berpisah dari mimpi indah yang baru saja saya alami. Saya menyadari ini bukan mimpi, saat saya merasakan lengan Lucian melingkar di pinggang saya, menekan punggung saya ke dada nya. Kakinya berjalin dengan kaki saya di bawah selimut, napasnya di rambut saya, mengipasi leher saya.
Ini bukan mimpi. Lucian telah bercinta dengan saya semalam dengan cara yang paling sensual dan lembut. Saya merasakan pipi saya memanas dan tubuh saya terbakar kembali saat saya mengingat kenangan indah itu. Itu adalah pengalaman yang belum pernah saya alami sebelumnya dan tidak pernah saya pikir akan saya miliki. Sebenarnya, saya tidak pernah berpikir pengalaman seperti itu bahkan bisa ada. Bagaimana bisa satu ciuman membuat kepala saya berputar? Sentuhan ringan membakar kulit saya?
Jantung saya berdebar kencang saat saya merasakan lengan Lucian semakin erat melingkar di pinggang saya.
"Lucian? Apakah kamu sudah bangun?" bisikku.
