"Sayang. Aku tidak mengerti apa yang sedang kamu lakukan di Kota Kanderton," Rafael hampir bisa membayangkan Valerie berbicara kepadanya dengan cemberut.
"Kantor membutuhkan aku, V. Aku di sini untuk menyelesaikan beberapa masalah," coba dia menjelaskan padanya dengan lembut.
"Dan apa yang akan aku lakukan tanpamu, suami tercinta?" Rafael menahan diri dari menggelengkan kepalanya dan mengatakan kalimat kesukaan Valerie.
"Aku tahu, sayang. Aku juga merindukanmu. Kenapa kamu tidak pergi belanja? Aku meninggalkan kartu kreditku. Atau kamu bisa menggunakan punyamu. Pergi berkencan dengan teman-teman perempuan atau undang temanmu untuk menginap," dia berhasil menyentuh sisi sensitif Valerie saat dia menjerit kegirangan.
"Benarkah? Kamu terlalu manis!" Valerie berseru, dan Rafael hanya ingin segera memutus panggilan.
Valerie senang mengundang teman-temannya yang memberinya kesempatan untuk memamerkan kekayaannya.