Chereads / Drop Blood: Amai Akai / Chapter 18 - Chapter 18 My Model

Chapter 18 - Chapter 18 My Model

"(Aku tidak mengerti apapun,)" pikir Matthew, ia sekarang berjalan keluar dari tempat nya akan pergi bekerja sebelum ke kampus.

"(Apa aku harus mengatakan sesuatu pada Neko dulu... Aku harap dia benar benar tidak membenci apapun dari ku...)" ia lalu menghentikan jalan nya dan kebetulan melihat sesuatu melewatinya.

Terbang melewatinya, seekor kupu kupu yang begitu cantik.

Kupu kupu itu memiliki sayap berwarna merah dan hitam, ukuran nya juga besar.

". . . (Dari mana datang nya?)" ia bingung, kupu kupu itu bisa di bilang unik dengan corak nya.

Ketika melihat warna merah dari kupu kupu itu, dia menjadi teringat mata Neko. Mata merah itu membuat nya terdiam.

Di sisi lain, Neko mengambil suatu kertas dari rak buku di tempat nya. Kertas itu tipis dan ia menatap apa yang ada di kertas itu, sebuah tulisan bertuliskan. 'Buku tetesan'

"(Jika mengenai hal ini, aku memang harus mencari tahu masa lalu ku.... Dari awal aku hanyalah seseorang yang tidak jelas asal nya, mereka belum mengetahui aku sepenuh nya.... Dan yang berhubungan erat dengan ini pastinya Direktur Cheong sendiri,)" ia terdiam, lalu menghela napas panjang dan meletakan kembali kertas itu.

Lalu ia melihat sekitar dan menjadi bingung, ia seperti ada yang kurang.

Lalu tak lama kemudian, pintu terketuk dan Jun membukanya. "Boss, Direktur Cheong... Ingin bertemu dengan anda," tatap nya.

"(Huh, aku baru saja memikirkan nya....) Hei.... Dimana anjing itu?" Neko menatap.

"Anjing? Dongsik? Dia sudah kami kirimkan ke rumah anda yang sudah selesai di bangun di desa Jeounju."

"Ah begitu..... (Aku memang berencana membuat rumah di desa Jeounju, banyak yang bilang di sana dekat dengan kota dan di sana juga sama seperti udara segar yang lain nya... Tapi entah kapan aku bisa ke sana.... Aku mungkin harus menunggu sampai Chairwoman memberikan ku libur...) Oh soal Direktur Cheong, apa yang mau di bahas?" Neko menatap.

"Kami belum mengetahui nya, Direktur hanya bilang bahwa ingin bertemu dengan anda."

"Ha.... Baiklah...." Neko menghela napas panjang pasrah.

Di tempat pertemuan, Direktur Cheong sudah menunggu di kantor Neko.

Neko membuka pintu dan terlihat Cheong sudah ada di sana, berdiri membelakangi nya karena menatap buku di rak. Ia menoleh ketika mendengar suara Neko yang datang.

"Candy... Kau benar benar datang?" dia menatap dengan wajah tenang dan senyuman kecil itu.

Tapi Neko hanya membalas dengan tatapan datar, ia lalu menghela napas panjang. "Apa yang ingin anda bahas, Direktur?"

Cheong lalu mengambil sesuatu dari saku mantel nya, ia memberikan nya pada Neko sebuah kertas kecil seperti foto.

Neko terdiam, ia lalu mengambilnya dan terkejut melihat itu. Ia langsung meremas foto itu dan melemparkan nya pada Cheong.

Cheong menangkap itu dengan mudah memakai tangan nya. "Aku tahu kau akan membenci ini," tatap nya, dia membuka kembali kertas itu dan rupanya benar, itu adalah sebuah foto.

Foto seorang pria yang memangku gadis polos yang manis, dia mirip dengan Neko waktu masih begitu kecil. Apa yang membuat Neko kesal dengan foto itu.

Jika di pikir pikir, Neko juga tak pernah memiliki foto ataupun bingkai soal dirinya sendiri.

"Buang foto itu sekarang...!!"

"Kenapa? Apa kau tidak mau mencari orang ini.... Orang ini adalah orang yang kau panggil orang terdekat bukan... Dengan polos nya kau memanggil nya..."

"Sampai kapan pun aku akan berpikir bahwa aku telah dengan bodoh nya menganggap nya, jangan sampai kau membuka mulut mu di depan orang lain..." Neko menatap tajam.

"Oh, kau tidak mau aku memberitahu ketua mu soal ini, dia bisa memberikan mu libur untuk kembali kepada keluarga mu ini... Seorang gadis tanpa keluarga dan hanya menikmati dunia nya sendiri, aku memang tidak berhak ikut campur tapi siapa yang membawa mu ketika kau sudah tidak di butuhkan saat itu...." Direktur Cheong menatap.

Hal itu membuat Neko kesal dengan menggertak giginya, dia lalu berbalik. "Aku tak peduli...." tambah nya lalu berjalan pergi.

Direktur Cheong masih dengan senyum nya menatap foto itu. "(Bagaimanapun juga kau harus mencari tahu soal hal ini, masa lalu sangat penting untuk mu....)"

--

"Ha..... Sial..." Neko menghela napas panjang sambil berjalan keluar dari gedung organisasi itu.

"(Aku hampir melupakan nya tapi dia malah datang mengingatkan ku lagi, apa dia sangat sengaja melakukan ini.... Sialan...)" ia benar benar tampak kesal karena tadi, lalu di depan nya sudah ada mobil menunggu nya dan Jun membuka pintu tengah untuk nya.

Neko berjalan mendekat. "Untuk saat ini, aku ingin di rumah saja," kata Neko.

Lalu Jun mengangguk.

Tak lama kemudian, Neko duduk di sofa tempat nya, dia membaca sebuah buku dengan kaki tersilang seperti wanita yang menjaga sikap nya.

Tapi ia menatap ke jam dinding. "(Aku sudah memiliki kehidupan yang bisa di bilang terjamin, aku mendapatkan pekerjaan yang akan bergantung pada hidup dan mati, penghianatan akan selalu muncul dan ini tentunya tidak bisa di bilang aman... Jika aku kembali menggaruk informasi soal masa lalu.... Aku mungkin juga akan repot sendiri, aku tak mau menangis darah lagi, aku tak mau duduk di bawah rak yang penuh darah dan aku tak mau, di singkirkan lagi...)" ia menghela napas panjang lagi.

Tapi kemudian, Jun membuka pintu. "Boss.... Ketua ingin bertemu dengan anda."

"Ha sial... Kenapa tidak dari tadi.... Aku malas bolak balik!!" Neko berteriak kesal.

--

"NEEEEEKOOOOO....!!!" Ketua berteriak dan langsung menarik kerah Neko yang berwajah biasa. Mereka berdua ada di kantor Ketua, sepertinya Ketua sedang marah padanya.

"Tenang dulu, Chairwoman, kau tidak mau darah tinggi bukan..?"

"Tutup mulutmu itu, mulut penuh kebohongan, kau bilang tidak punya keluarga, tapi kenapa Direktur Cheong menemukan keluargamu!!?" Ketua sindikat menyela, seketika Neko terdiam dan memiringkan kepala bingung. ". . . ?"

"Dia baru saja mengatakanya padaku, Direktur Cheong bekerja sama dengan Direktur Ezekiel."

"(Mereka!!!)" Neko menjadi terkejut dalam hatinya.

"Haaa..... Temui mereka, kau bisa libur," dia melepas pegangannya.

". . . Hoi, tunggu dulu, apa maksudmu, keluarga? Aku sama sekali tidak memilikinya."

"Lalu siapa ini...!!" Ketua Sindikat memberikannya bingkai foto, di bingkai itu seorang pria berfoto dengan Neko saat ia masih kecil.

Yang paling jelas adalah, foto itu mirip seperti foto yang di tunjukan dari Direktur Cheong ke Neko.

"(Sialan.... Aku sudah memintanya untuk tidak buka mulut dan dia sengaja memberitahu Chairwoman, ini antara dia mau menyelamatkan ku dari tugas ku sehingga Chairwoman memberikan ku libur, aku memang menginginkan libur, tapi bukan libur yang seperti ini....)" Neko menjadi kesal sendiri. Dia benar benar sangat kesal pada Direktur Cheong, kini tak akan ada yang tahu kenapa Direktur Cheong melakukan itu pada Neko, entah dia sengaja melakukan nya agar Neko kembali mengingat masa lalu, tapi masa lalu yang seperti itu, memang sangat menyakitkan.

Pria itu, pria yang memangku Neko ketika Neko kecil ada di foto itu, adalah Direktur Ezekiel. Kebetulan bekerja sama dengan Direktur Cheong membuat nya ingat bahwa Neko harus sekali kali ingat siapa Direktur Ezekiel untuk nya.

". . . Ini bukan aku.."

"Omong kosong, itu sudah jelas dirimu bodoh!! Kau harus pulang dan berpura pura ini tidak terjadi, kau harus memikirkan semuanya. Jika sampai Direktur Ezekiel kemari dan mencarimu hingga tahu kau bergabung di organisasi ini, dia akan sangat kecewa padamu!"

"Aku tidak pernah melakukan ini, aku hanya ikut Direktur Cheong, bukan dia..." kata Neko, namun Ia terkejut mengatakan sesuatu yang terbablas hingga ia menutup mulutnya.

"Direktur Cheong kau bilang..." Ketua langsung meliriknya dengan sangat marah.

"(Aku akan mati disini.)"

--

"Kapan dia kembali kemari?" tanya Ketua.

". . . Aku tidak tahu, itu bukanlah urusanku."

"Aku tidak mau tahu ini, pergilah temui Direktur Ezekiel. Jika kau satu langkah saja tersentuh oleh Cheong lagi, aku akan membunuhmu."

"Aku sudah bilang padamu, aku bukan yang ada di foto itu, aku tidak memiliki siapa siapa."

"Lihat... Mulutmu berbohong lagi..." Ketua menyela dengan dingin membuat Neko terkaku dan sedikit berkeringat.

"Jika kau tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, maka katakan padaku dari awal kau melihat Direktur Ezekiel," kata Ketua.

Lalu Neko terdiam menunduk, Ia mulai mengatakan sesuatu. "Direktur Ezekiel aku panggil sebagai ayah..."

--

Di sisi lain, Matthew keluar dari tempat kafe nya, dia sudah selesai bekerja di kafe. "(Baiklah... Ini mungkin saat nya aku harus mengatakan bahwa uang ku benar benar sudah cukup untuk memberikan Neko sesuatu...)" pikirnya.

Tapi tiba tiba seorang pria datang mendekat dan berhenti membuat Matthew terdiam menoleh.

Rupanya Direktur Cheong. "Selamat pagi, Tuan Matthew Jyoun," tatap Direktur membuat Matthew terdiam.

"Aku hanya ingin berbicara sebentar padamu soal Neko. Kau pasti mengenal nya."

Seketika Matthew terdiam. "Apa yang kau tahu soal dia...."

"Dia adalah seorang gadis kutukan... Dia tidak pernah suka pada lelaki karena orang pertama yang menghancurkan dirinya adalah lelaki juga, orang yang meninggalkan nya juga lelaki. Masa lalu nya kau akan tahu ketika dia kembali dari investigasinya sendiri. Keluarga Neko bukanlah keluarga aslinya, keluarga yang masih hanyalah keluarga yang dulu pernah merawat gadis kecil itu. Dia tidak memiliki keluarga asli, kau mungkin sedikit bingung dengan sikap nya, itu karena dia juga telah di buat bingung dengan kehidupan nya sendiri," kata Direktur Cheong.

"Dia.... Apa dia akan kembali ke rumah nya?" Matthew menatap.

"Belum di ketahui, tapi siapkan saja sesuatu yang membuat nya ingat padamu, kau lelaki yang beruntung," balas Direktur Cheong, lalu dia berjalan pergi membuat Matthew terdiam menatap nya.

"(Neko... Apa yang sebenarnya terjadi padamu... Apa kau akan pergi meninggalkan ku... Bagaimana dengan projek model itu, aku hanya perlu sedikit hal dari mu... Sedikit lagi aku menyelesaikan proyek itu....)" Matthew mengingat sebuah patung pahat milik nya, di studionya ada satu patung yang memiliki bentuk tubuh Neko dan patung itu rupanya hampir sempurna, patung itu berpose duduk menyilang kakinya, membuat tangan nya ke belakang bak memperlihat kan dada nya. Rambut yang terlihat nyata seperti helaian, tubuh tenang Neko telah terukir tetapi dada nya, tertutup kain karena itu mungkin akan vulgar.

Dan yang kurang di sini adalah, bentuk mata Neko.