Chereads / Player: The Never-Ending Game / Chapter 10 - Bab 9 : Invasi Musuh

Chapter 10 - Bab 9 : Invasi Musuh

[ Waktu menunggu sudah habis! ]

[ Para goblin sedang menuju area ini melewati jalur 2! ]

[ Bersiaplah, player! ]

Sebuah suara memasuki pendengaran Kayzen. Tanpa menunggu yang lain, dia beranjak dari duduknya dan langsung berlari menuju jalur 2. Sambil berlari, dia membuka sarung katananya lalu dia lempar ke belakang. Dia melemparnya ke tanah dekat batu-batu raksasa agar memudahkannya untuk mengambil kembali.

Khakh!

Suara teriakan para goblin semakin terdengar jelas. Kayzen terus berlari, sembari berharap mereka langsung mengikutinya.

Razeth dan lainnya segera menyusul, dengan Reina yang sudah mengaktifkan skill belati angin.

Setelah sampai tepat di hadapan jalur itu, mereka semua langsung membeku, termasuk Kayzen.

Jangan sekarang, para goblin di hadapanku akan segera menyerang! Sial sekali! Sebenarnya, makhluk macam apa yang mengganggu kita?! Pikir Kayzen.

Tubuhku menjadi kaku dalam sekejap. Aliran darah di dalam arteriku terasa berhenti, seolah waktu telah terhenti. Aku hanya bisa melihat ke arah terakhir aku melihat sebelum dibekukan, dan tidak bisa menggerakkan mata. Untungnya, pikiranku tidak terpengaruh.

Aku menatap waspada jalur 2 yang ada di hadapan. Jantungku berdetak sangat kencang. Rasa ngeri, takut, dan waspada menyelimuti tubuhku.

Makhluk itu sangat kuat!

Segalanya terasa diberhentikan secara paksa, menyisakan suasana sunyi yang mengerikan. Aku tiba-tiba mendengar sebuah teriakan yang samar dari kejauhan.

Argh!

Teriakan menggema itu terputus-putus, ada sesuatu yang mendistorsi suaranya. Perlahan demi perlahan, jeritan itu dapat terdengar semakin jelas dan keras. Lebih tepatnya ... menggema.

Asal suara itu pun tidak dapat diidentifikasi dari mana? Apakah dia perempuan atau laki-laki? Dan ... para goblin? Kenapa mereka tidak kunjung datang?

Boom!

Suara ledakan dari jalan dijalur 2. Membuat jeritan menggema tadi tak lagi terdengar. Bagian-bagian tubuh goblin yang sudah hancur menggelinding ke luar dari jalan itu. Darah amis berwarna merah tua mengalir keluar, membanjiri tempat mereka berhenti. Lama-kelamaan darah itu menggenang dan terus mengalir seperti sungai.

Kayzen semakin khawatir saat melihat apa yang sedang terjadi di hadapannya.

Sky, apa yang terjadi?

Kayzen mencoba memanggil Sky didalam hatinya, berharap layar biru muncul.

Aliran darah masih terus mengalir, pecahan anggota tubuh goblin tak berhenti menggelinding. Kendali tubuh Kayzen dan yang lainnya juga masih belum didapatkan.

Waktu demi waktu terus berjalan. Kesunyian terus berlangsung, darah yang mengalir tak kunjung berhenti. Pada saat itu, sebuah portal berwarna biru langit tiba-tiba muncul. Portal horizontal itu berbentuk lingkaran. Itu melayang jauh di atas tanah, melayang.

Sebuah sosok yang diselimuti cahaya turun memasuki wilayah ini melalui portal itu. Cahaya biru langit menyilaukan menutupi seluruh tubuh sosok itu — mirip manusia. Tingginya sekitar 2 meter. Sebuah tongkat panjang yang ujungnya berbentuk segi enam berwarna sama di pegang oleh sosok itu.

Tanpa berlama-lama lagi, sosok itu melesat turun secepat kilat, namun tidak sampai mendarat di tanah. Dia melayang tepat di tengah-tengah wilayah yang dikelilingi 6 pohon ini. Kemudian dia segera mengangkat tongkat biru mudanya, sambil mengucapkan sesuatu.

Dalam sekejap, warna putih langsung menjadi satu-satunya objek penglihatan makhluk yang ada di area itu. Kayzen, Razeth, Xander, Venus, Elaine, Reina, para goblin, makhluk yang menjerit tadi, serta makhluk-makhluk lain, semuanya.

Bersamaan dengan itu, rasa sakit yang hebat menyerbu kepala mereka. Seketika pandangan semua makhluk di situ menjadi blur, hingga akhirnya terpejam.

Wush!

Beberapa detik berlangsung, ke-6 orang akhirnya mendapatkan kembali kesadaran mereka. Namun kali ini, mereka tidak lagi berada di seberang jalur 2, melainkan duduk di atas batu raksasa. Seakan ada sesuatu yang memindahkan mereka.

Setelah Kayzen mendapatkan kendali tubuhnya, dia menyadari perpindahan tempat yang terjadi. Dia langsung mengeryitkan alisnya merasa aneh, kemudian segera mengamati situasi sekitarnya dengan hati-hati.

6 pohon di sekitar, cuaca yang tidak cerah namun tidak mendung, 3 buah batu raksasa, dan mereka — Razeth, Xander, Elaine, Venus, dan Reina. Tidak ada yang berubah .... Ke mana perginya para goblin itu? Dan bagaimana dengan tutorial game ini? Pikir Kayzen lanjut mengamati.

"Apa yang baru saja terjadi?" Suara Reina terdengar dengan jelas ketika dia bertanya. Tanpa memberi kesempatan seseorang untuk menjawabnya, dia bernyata lagi, "Kenapa para goblin tadi tiba-tiba meledak? Darah yang mengalir tadi ... sangat menakutkan ..."

Xander kemudian menjawabnya, "Benar-benar menakutkan ... bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?"

Setuju, itu memang menakutkan. Lalu hal itu ... sepertinya memang mungkin terjadi di dunia ini. Dunia di mana sebuah imajinasi dapat berubah menjadi kenyataan .... Sungguh tidak logis. Pikir Kayzen dalam hatinya.

"Situasinya berubah total, apakah tutorial game ini akan tetap dilanjutkan?" ucap Kayzen.

Beberapa detik setelahnya, sebuah layar biru muda yang tak asing muncul di hadapan mereka.

[ Tutorial akan dimulai 20 menit lagi! ]

[ Suatu masalah yang sedikit serius baru saja terjadi, tutorial permainan terpaksa diberhentikan untuk beberapa menit! ]

[ Bye! ]

"Masalah?" tanya Reina kebingungan.

Tutorial tahap satu yang kedua dibagi menjadi dua tahap, dan tahap keduanya tadi dibatalkan? Masalah apa yang dimaksud oleh Sky? Mungkinkah teriakan menggema tadi? Atau tubuh kita yang tiba-tiba membeku? Apa mungkin pasukan goblin yang tiba-tiba mati? Tidak, mungkinkah semuanya?

Suatu entitas baru saja mengacaukan tutorial dari game buatan sistem gaia dengan menginvasi bumi 3612. Dia turun ke planet itu dan melepaskan monster terkuat milik sistem gaia.

Terlepasnya segel pada monster itu menyebabkan semua makhluk di wilayah itu membeku, karena terdapat perbedaan kekuatan yang sangat besar.

Entitas pengacau itu datang 'membawa' beberapa makhluk tak bersalah untuk membuat para player sistem gaia membunuhnya, alih-alih membunuh goblin. Namun, pengacau itu tidak langsung 'menurunkan' makhluk tak bersalah itu. Melainkan menandai beberapa tempat untuk ditetapkan sebagai lokasi di balik portal teleportasi — yang nantinya beberapa makhluk tak bersalah itu akan tersedot oleh portal dari dunia lain dan muncul ke lokasi itu.

Setelah berhasil menetapkan lokasi-lokasinya, entitas itu langsung pergi ke angkasa sebelum Sky berhasil menangkapnya. Maka dari itu tutorial harus ditunda beberapa menit karena Sky harus mengamankan lokasi-lokasi yang ditandai pengacau itu agar makhluk tak bersalah yang akan muncul tidak mati.

Saat ini, tempat Sky berada.

Sosok yang diselimuti cahaya biru langit itu berdiri di depan sebuah layar biru muda besar. Layar itu tampak seperti gabungan dari beberapa layar kecil. Itu memproyeksikan lokasi-lokasi yang berbeda dari bumi 3612. Lebih tepatnya, itu adalah lokasi yang di tandai oleh si pengacau itu.

Suara "tut!" berturut-turut terdengar saat Sky mengetik sesuatu.

Tring!

[ •H/Seetrus | Sistem Gaia/E-3612

Informasi

Lokasi 1 → Hutan Seetrus

— E-2110, dunia di balik portal

— Target: Arianna Edelweiss (M/P)

— Kedatangan: 270, Tstg_1-4

Lokasi 2 → Hutan Seetrus

— E-2110, dunia di balik portal

— Target: Sherline Valerie (M/P)

— Kedatangan: 270, Tstg_1-4 ]

"Manusia?" gumam Sky.

Sky langsung mengalihkan pandangannya pada bagian waktu kedatangan mereka.

"Sangat cepat ... "