Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

My husband is a possessive emperor

Lucapen
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.4k
Views
Synopsis
Elena, gadis polos yang harus menikah dengan seorang Kaisar yang notebene bukan pria sembarangan. ------------ Felix, Kaisar yang kasar, sadis dan tidak di kenal ampun menikah dengan gadis lugu seperti Elena? bagaimana nasib pernikahan mereka? apakah akan ada benih cinta yang timbul di antara dua orang yang memiliki kepribadian yang sangat berbanding balik itu? ---------------------- saksikan selengkapnya di sini anjay
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1 [terpaksa menikah]

Di sebuah Masion keluarga Baron.

Seorang gadis berambut hitam panjang menatap sang Ayah lamat.

"Ayah, saya belum siap menikah." Ujar gadis berambut panjang bergelombang berwarna hitam itu dengan kulit putih bersih serta mata biru indah.

"Kamu bisa bisa menolaknya — Elena." Jawab pria paruh baya yang terlihat gelisah melihat anak perempuan satu-satunya.

"Ayah bilang ini penting, saya tidak masalah untuk menikah bila ini untuk keluarga." Jawab gadis bersurai hitam indah tersebut tersenyum tipis, tidak ada alasan untuk gadis itu untuk menolak pernikahan tersebut untuk keluarga tercintanya tersebut.

"Baiklah ... maaf kan Ayah, Nak." Ucap pria paruh baya yang bernama Aslan yang mengaku sebagai Ayah nya Elena gadis berambut hitam panjang bergelombang yang terduduk sopan di depan pria tersebut.

"Tidak masalah Ayah, Ayah tau? Saya sangat senang bisa membantu Ayah walaupun sedikit, saya juga tau Ayah sedang kesulitan sekarang. Mungkin dengan saya membantu Ayah mungkin saja masalah keluarga kita akan sedikit terangkat." Jawab Elena gadis cantik berambut hitam bergelombang lembut.

'Maaf kan Ayah, Nak. Andaikan kau tau mungkin ... Maaf kan Ayah, pria gila itu tidak bisa Ayah hentikan untuk mendapatkan mu, Nak.' Seru batin Aslan pria paruh baya dengan rambut sudah mulai sedikit berubah.

"Ah! Dan siapa pria yang akan saya nikahi Ayah?" Tanya Elena sambil memegang cangkir teh nya.

"Kaisar Felix." Jawab Aslan dengan raut wajah tidak enak dengan sang putri.

Crang!!

Suara cangkir pecah terdengar melengking di ruangan luas tersebut.

"A-apa?" Tanya Elena dengan suara terbata-bata dan ekspresi ketakutan.

"Maaf Nak, kamu bisa membatalkan nya sekarang sebelum kamu menyesal." Ujar Aslan, pria paruh baya itu terlihat gelisah dengan masa depan putri nya itu.

"Ah! Tidak Ayah saya sudah bertekad akan menerima pernikahan ini apapun yang terjadi." Jawab Elena sambil menghela nafas berat memperkuat tekad nya sambil melihat cangkir yang sudah hancur di lantai.

Aslan hanya bisa pasrah harus melepaskan putri satu-satunya itu ke lubang naga tanpa perlindungan apapun.

➜➜➜➜➜

Elena duduk di depan cermin rias nya dengan seorang pelayan menyisir rambut indah bergelombang nya.

Ia terus melamun semenjak menerima lamaran pernikahan yang sang Ayah tawar kan.

Gadis itu masih berusia 19 tahun dan harus menikah dengan kaisar muda Felix yang terkenal suka bermain perempuan, kejam, tidak kenal ampun walaupun ia terkenal dengan rumor memiliki wajah bak dewa Yunani namun sayang nya pria tersebut suka bermain dengan perempuan dan itu pun juga hal yang pernah di dengar Elena dari orang lain, walau pun begitu kaisar Felix belum memiliki istri dan pria tersebut di rumor kan dengan putri satu-satunya Duke yang cantik jelita.

Berbeda dengan Elena yang hanya di wilayah Baron Griffin tidak pernah berkunjung ke wilayah lain, gadis cantik itu juga memiliki perbedaan usia yang cukup jauh dengan kaisar Felix. Kaisar Felix berusia 27 tahun tidak mungkin pria tersebut menyukai gadis awam yang bahkan tidak tau apa itu hubungan suami istri.

"Rambut anda sudah rapi Nona." Ucap pelayan yang merapikan rambut Elena.

"Ah! Baik. Terimakasih." Ucap Elena tersadar dari lamunannya.

"Saya tidak menyangka anda akan segera menikah." Ucap pelayan yang berdiri di belakang Elena menatap pantulan gadis cantik di depan nya.

"Hmm." Elena mendehem pelan, gadis itu terlihat gelisah ia tidak tau apa-apa tentang pernikahan ia hanya tau bahwa istri harus menuruti perkataan suami.

"Kenapa Anda terlihat lesu?" Tanya Jena pelayan wanita yang berada di belakang Elena.

"Saya tidak tahu menahu tentang pernikahan kecuali mengurus anak dan suami." Jawab Elena terlihat gelisah.

"Hmm, tenang saja anda akan memiliki suami yang akan memberi anda arahan." Jawab Jena wanita pelayan yang memakai gaun hitam putih pelayan yang sangat khas.

"Baiklah, saya pikir pernikahan nya akan di lakukan beberapa bulan kedepan jadi saya memiliki waktu untuk berpikir lebih jernih tentang apa itu pernikahan." Ucap Elena sambil menghela nafas berat, Elena sudah sadar diri, diri nya hanya seorang Baron dan menikah dengan seorang kaisar mungkin saja diri nya tidak akan di sukai oleh bangsawan lain jadi ia sudah memaklumi nya.

"Apa maksud anda? Besok anda akan menikah." Jawab Jena menatap Nona muda nya heran.

"Apa maksud mu Jena, saya baru meng iya kan pernikahan ini tadi pagi pada Ayah saya, tidak mungkin pihak pria menerima jawaban saya secepat itu dan tidak mungkin juga persiapan pernikahannya sudah siap begitu saja." Ujar Elena sambil menghela nafas berat, ada-ada saja Jena berkata seolah-olah menikah itu semudah menutup mata.

"Anda akan menikah besok dan tuan telah memberi tau nyonya untuk membeli gaun pengantin hari ini dan tadi nyonya langsung pergi ke butik. Bukan pihak pria yang terdesak namun pihak kita yang terdesak karena pihak pengantin pria memaksa untuk melaksanakan pernikahan nya hari ini namun Tuan bernegosiasi dan pernikahan nya di undur jadi besok." Seru Jena sambil menghela nafas berat sambil membenarkan rambut nona muda nya itu lembut.

Brak!

Elena jatuh pingsan mendengar keterangan dari Jena seperti nya gadis itu terlalu syok mendengar kabar tersebut.

"Nona! Tolong siapa saja! Nona jatuh pingsan!" Teriak Jena sambil mengangkat kepala Elena kedalam pangkuannya.

"Ada apa?!" Tanya Aslan yang mendengar suara teriak Jena.

"Tuan! Nona pingsan!" Jawab Jena panik, wanita itu terlalu panik saat melihat Elena pingsan.

Elena memang sangat mudah jatuh pingsan karena hati nya sangat lemah dan itu sering terjadi saat mendengar kabar-kabar yang sangat mengagetkan.

Terakhir kali gadis itu pingsan karena mendengar Kakak laki-laki nya cedera saat berlatih pedang.

➜➜➜➜➜

Elena perlahan membuka matanya sambil sesekali mengerjab menyamankan pandangannya.

"Apa kau sudah bangun sayang?" Tanya Hera pada putri satu-satunya itu lembut.

"Eum." Dehem Elena menatap wanita yang duduk di samping kasur nya lekat.

"Jena bilang kau jatuh pingsan karena mendengar kapan pernikahan mu di laksanakan." Seru Hera sambil menghela nafas berat menatap putri nya itu lamat

"Aku hanya sedikit syok, dan semua baik-baik saja." Jawab Elena menatap langit-langit kamarnya.

"Nak? Bagaimana kalo kau membatalkan nya saja?" Tawar Hera sedikit gelisah melihat kondisi putri nya tersebut.

"Tidak Bunda." Jawab Elena tegas menjeda kalimatnya.

"Saya sudah bertekad akan menerima pernikahan ini, dan juga akhirnya saya tetap akan menikah saya pikir tidak masalah menikah lebih cepat." Sambung Elena menatap sang Bunda lamat.

"Baiklah." Jawab Hera pasrah, seperti nya putri nya itu sudah bertekad jadi ia tidak ingin memaksa putri tercinta nya itu.

"Bila ada apa-apa tolong beri tau Bunda, Bunda selalu menerima Elena pulang sampai kapan pun." Ucap Hera yang di angguki pelan oleh putri nya itu.

[TBC]